Dalam aksinya, para PRT menggelar dan membacakan 19 surat untuk Ketua DPR, Puan Maharani yang ditulis perempuan PRT dan keluarga PRT. Sebanyak 19 surat ini mewakili ribuan surat yang ditulis para PRT/keluarga PRT dari seluruh Indonesia. Surat-surat ini ditulis untuk mengetuk hati Puan Maharani agar bersedia mengetuk palu demi disahkannya RUU PPRT.
Seperti diketahui draft RUU PPRT sudah disetujui di Baleg DPR sejak Juli 2019, namun hingga kini masih tertahan di meja Ketua DPR. Meski berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh para PRT maupun para aktivis perempuan, Mbak Puan tak juga bergeming.
Permohonan untuk bertemu juga tidak mendapatkan tanggapan. Padahal persetujuan dari Puan Maharani sangat menentukan bagi disahkannya RUU PPRT menjadi inisiatif DPR untuk selanjutnya disahkan menjadi Undang-undang. Mbak Puan harapan terakhir para PRT untuk segera disahkannya RUU PPRT yang diharapkan bisa memberikan perlindungan untuk jutaan PRT yang sebagian besar adalah perempuan.
Berikut salah satu surat dari PRT yang dibacakan dalam aksi di depan Gedung DPR, Jakarta .