Perkenalkan, nama saya Rubinem. Hampir seumur hidup saya bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga (PRT) karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak baik.
Saya mulai bekerja sebagai PRT sejak kelas 2 SD. Di saat teman-teman lain sedang bermain, saya sudah bekerja membantu orang tua bekerja. Saya bekerja sejak tahun ’80-an. Sampai saat ini saya sudah berpindah-pindah di banyak majikan. Saya seorang ibu dengan 4 orang anak. Saat ini saya sudah berpisah dengan suami. Satu orang anak perempuan saya ikut dengan saya dan tiga lainnya ikut dengan suami.
Saat ini saya bekerja di dua majikan yang berbeda. Di salah satu rumah majikan, saya melakukan pekerjaan cuci dan setrika; di majikan lainnya, saya melakukan tugas bersih-bersih dan cuci gosok pakaian. Lokasi bekerja saya berdekatan. Saya bekerja mulai dari jam 8 sampai dengan jam 5 sore. Selama mengikuti dan menjadi anggota di Serikat Pekerja Rumah Tangga / SPRT Sumatera Utara, kendala yang saya hadapi adalah persoalan menghadiri sekolah di sekretariat yang berbenturan dengan jam kerja.
Pengalaman yang paling buruk dalam bekerja adalah saya pernah dituduh mencuri oleh majikan. Majikan menuduh saya mencuri gelang anaknya. Dan saya sudah mengatakan bahwa saya tidak mengambil gelang tersebut, tetapi majikan ngotot; saya dituduh mencuri dan akhirnya saya dipecat.
Beruntung sekarang saya sudah tergabung dalam serikat dan selama mengikuti organisasi saya banyak mengalami kemajuan dalam hal yang saya rasakan. Keberanian saya meningkat, wawasan saya lebih terbuka lebar, saya jadi bangga menjadi PRT, dan banyak bertemu teman-teman baru.
Selain bekerja sebagai PRT untuk mengurangi kejenuhan, saya juga mengikuti kegiatan di sanggar ketoprak. Saya hobi berlakon dan bernyanyi. Di sanggar, saya membantu melatih muda mudi di sekitar rumah saya dan juga berlatih dengan anggota SPRT Sumut, dibantu oleh teman-teman ketoprak saya.
Bertemu banyak orang setiap minggunya membuat saya memahami bahwa bukan hanya saya saja yang mengalami nasib buruk dan kurang beruntung. Ternyata banyak teman-teman yang sama, dan melalui organisasi kami saling menguatkan.
Ke depannya saya berharap pemerintah lebih mendengarkan kami, suara dari pekerja rumah tangga. Saya berharap pemerintah segera meratifikasi konvensi ILO dan RUU PRT segera disahkan. Agar tidak terjadi lagi kejadian yang menimpa saya, tidak ada lagi PRT yang dieksploitasi tenaganya, PRT mendapat upah layak, dan hak lainnya terpenuhi.