Minggu, 2 Juli 2023, adalah hari di mana kawan-kawan Serikat Pekerja Rumah Tangga (SPRT) Sapulidi berkumpul bersama. Kali ini begitu spesial, sebab kami merayakan hari jadi SPRT Sapulidi yang kini genap 10 tahun berdiri.
Kami menggelar acara sederhana di kantor Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bahari di Fatmawati, Jakarta Selatan. Kami mengadakan syukuran tumpeng mungil dan kue ulang tahun berwarna biru berlambangkan SPRT Sapulidi Jakarta.
Walaupun hari Minggu itu adalah hari yang seharusnya kami libur, namun kami menyempatkan hadir jika memang bisa. Setidaknya ada 145 anggota yang hadir, sedangkan sebagian lainnya berhalangan hadir. Sebab, mereka ada yang harus masuk kerja (overtime) ataupun bertepatan dengan momen acara keluarga.
Walaupun begitu, kami semua saling berbahagia. Merayakan ulang tahun serikat kami. Sederhana namun penuh makna.
Sedikit bercerita tentang SPRT Sapulidi Jakarta. Organisasi PRT ini didirikan pada tanggal 16 Juni 2013. Saat itu, anggota yang bergabung masih sedikit yaitu 10 orang. Kemudian bertambah jadi 30 orang hingga berkembang di tahun ini jadi 5.600 anggota yang aktif maupun pasif.
Memang tak mudah menjalankan serikat PRT ini. Banyak tantangan mengajak PRT mau bergabung di organisasi. Mulai dari kami menerima senyuman, sapaan, sampai ada pula yang menolak bahkan meremehkan saat mengajak mereka berorganisasi.
Kami mengajak PRT dari yang tinggal bersama majikan di apartemen sampai pasar. Di mana pun tempat mereka kerja, kami sosialisasikan soal adanya organisasi PRT ini.
Kami juga mengajak para PRT ini bisa meningkatkan kapasitas diri. Kami mengikutkan sekolah PRT yang biasa dilaksanakan setiap hari Minggu. Istilahnya, kami ngerap atau mengajak. Semua ini difasilitasi oleh Jaringan Advokasi Nasional Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT).
JALA PRT inilah yang menaungi SPRT Sapulidi. Berkat JALA PRT pula, kami para anggota yang bergabung di serikat jadi lebih memahami soal kerja layak PRT. Serta betapa pentingnya pengesahan RUU PPRT. Kami melakukan kerja-kerja advokasi bersama.
Tanpa berorganisasi ini, saya yakin, kita tidak tahu apa apa dan tidak banyak ilmu dan wawasan yang bisa kami dapat.
SPRT Sapulidi Bagi Saya
Saya adalah salah satu anggota dan pengurus yang aktif di SPRT Sapulidi. Buat saya, organisasi ini telah memajukan saya dalam hal pengetahuan dan ilmu. Utamanya, yang tidak saya temui di bangku sekolah dulu.
Di organisasi inilah, saya mendapat dukungan dan dorongan sehingga bisa melanjutkan sekolah paket C bahkan bisa berkuliah. Karena dulu, saya tidak bisa melanjutkan sekolah SMK karena keadaan yang tidak mendukung. Hingga sampai saat ini, JALA PRT support saya untuk melanjutkan kuliah.
Itu adalah hal yang sebetulnya tidak saya duga. Sebab saya selama ini, niat berorganisasi meski tanpa imbalan. Walaupun jika tidak melanjutkan kuliah pun, saya pasti tetap aktif di organisasi PRT ini. Selama saya bekerja sebagai PRT.
Saya merasa sudah mendapatkan banyak hal dari berorganisasi ini. Saya bisa mengikuti workshop atau training, punya banyak teman dari jaringan lainnya, sampai bisa dapat kesempatan bisa pergi ke luar negeri.
Apalah artinya saya tanpa organisasi, mungkin saya tidak akan berani tampil di publik. Saya barangkali juga tidak akan pintar untuk bernegosiasi dengan majikan. Sebab ketika sudah bergabung di organisasi pun, terkadang ada saja masalah muncul. Meski, setidaknya saya bisa negosiasi.
Dengan berorganisasi, saya bisa bercerita banyak pengetahuan dan ilmu. Saya jadi mengetahui bagaimana berkampanye dan menulis. Meskipun, tentu saja tantangan bukannya tidak ada dalam berorganisasi. Ada suka dukanya.
Sukanya pastinya jadi banyak teman, banyak ilmu, bisa kenal banyak kawan dari berbagai jaringan organisasi. Sehingga, kami semakin kaya dengan pengetahuan dan wawasan yang baru, karena kami banyak bertukar pikiran. Dukanya karena berorganisasi dari berbagai macam kepala, pasti ada perbedaan pendapat dan biasanya ego ingin lebih didengar.
Bagi saya, namanya berorganisasi kita memang harus saling mengerti dan memahami. Tidak bisa egois merasa paling dibutuhkan, paling pintar, atau paling terdepan. Kita harus sama-sama berusaha bagaimana agar bisa menjadi pendengar yang baik, saling bekerja sama, saling menguatkan bukan menjatuhkan, saling mendukung, dan saling menerima keputusan yang diambil bersama.
Intinya berorganisasi itu penuh dengan warna. Tapi, tetap harus mengutamakan kepentingan bersama.
Sambil menunggu disahkannya RUU PPRT, kami di SPRT Sapulidi masih tetap bersemangat dengan aksi-aksi. Di minggu kemarin, kami sangat senang melihat Mbak Lita Anggraeni sebagai koordinator Jala PRT, yang masih terus berjuang di depan mengawal RUU PPRT sejak hampir 20 tahun lalu.
Kami semua menjalani aksi dengan bahagia. Berjoget dan menari bersama.
Jujur saja, saya merasa begitu takjub dengan Mbak Lita. Dia masih terus bersemangat memperjuangkan hak-hak PRT, meski di usianya yang tidak muda. Dia masih tetap pantang menyerah mengawal RUU PPRT untuk para PRT seperti kami.
Dialah yang mengajarkan saya banyak hal dalam kehidupan. Dalam pengambilan keputusan dan berdiskusi bersama. Ia yang selalu tidak pernah putus memberi dukungan, masukan, dan dorongan untuk kami menjadi PRT yang lebih baik lagi. Meskipun, saya selama ini terkadang malah sering buat Mbak Lita marah atau pun kecewa.
Bagaimanapun itu, Mbak Lita tampaknya sudah tahu bagaimana menghadapi kami. Bagaimana menjadikan kami menjadi orang yang lebih baik. Itu saya sendiri rasakan, bersamanya saya merasa ada banyak manfaat yang saya dapat. Saya menjadi PRT yang lebih paham soal lingkup pekerjaan domestik sebagai PRT.
Kami begitu sayang Mbak Lita. Semoga dia diberi umur panjang dan bisa melihat kesuksesan para PRT. Selama ini, dia sudah memberi kami banyak kasih sayang, pengetahuan dan pengalaman yang banyak.
Untuk organisasi tercintaku, SPRT Sapulidi, semoga semakin mengudara. Semakin banyak PRT yang bergabung dan memajukan serikat. Semakin banyak anggotanya yang aktif dan tambah keren pendidikannya kelak, Amin.
Sekali lagi, selamat ulang tahun buat SPRT Sapulidi yang ke-10!