tungkumenyala.com – Sejumlah pekerja rumah tangga (PRT) yang menjaid korban kekerasan mengirim karangan bunga dan tumpeng “Selamat Ulang Tahun ke-50 untuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan PDIP. Lewat karangan bunga dan tumpeng itu, para PRT menagih janji PDIP untuk melindungi PRT dengan segera mengesahkan UU PPRT
“Dirgahayu PDIP ke-50
Tetap Pro Wong Cilik!
RUU PPRT diusulkan FPDIP di DPR (2004), di Nawacita 1 (2014) dan 2 (2019). #SahkanUUPPRT2023
(Khomsiah, PRT Pemalang tahun 2022, korban perbudakan 7 bulan)
Demikian bunyi salah satu papan bunga yang dikirim Serikat PRT Sapulidi untuk Fraksi PDI Perjuangan di DPR. Karangan bungan ini Khomsiah, PRT berasal dari Pemalang, Jawa Tengah dan saat ini masih dirawat di RS POLRI Kramatjati. Ia mewakili jutaan PRT yang hingga hari ini belum memiliki payung hukum.
Khomsiah disiksa 8 orang sekaligus setiap hari selama 3 bulan sehingga ia tidak bisa menjejakkan kedua kakinya ke tanah akibat luka bakar yang hebat. Luka bakar ini akibat disiram air panas hingga melepuhkan kulit telapak hingga tungkai kakinya.
Sudah 2 bulan ini anggota Serikat PRT Sapulidi bergiliran menunggui Khomsiah di rumah sakit.Para PRT ini juga sepakat membayar iuran untuk membelikan popok untuk Khomsiah.
Selain dari Khomsiah, SPRT Sapulidi juga mengirimkan 4 papan bunga lain kiriman dari Anik (PRT Bogor korban perbudakan 108 bulan), Nurlela (PRT Bekasi korban perbudakan 60 bulan), Toipah (PRT Brebes korban perbudakan 9 bulan), Risky (PRT Cianjur, korban perbudakan 7 bulan).
Tahun 2023 UU PPRT harus goal. Semoga PDIP tidak pedot oyot dari pendukung ideologisnya yaitu para Sarinah dan Marhaen,”
Kelima papan bunga berisi hal yang sama yaitu ucapan selamat ulang tahun ke 50 untuk PDIP sekaligus permohonan PDIP agar mendukung pengesahan UU PPRT yang tahun 2004 diusulkan PDIP dan masuk di Nawacita 2014 dan 2019.
Selain 5 papan bunga yang dikirimkan ke Gedung Nusantara II pada Hari Selasa (10/1/23), Serikat PRT juga akan mengirimkan tumpeng ke Ruangan Fraksi PDI Perjuangan di Nusantara 1 lantai 7.
“Tumpeng itu ungkapan syukur kami untuk partai kami, tetapi juga bentuk doa agar PDIP memenuhi janji mereka sejak Pemilu 2004,” kata Aida, juru bicara Serikat.
Aida dan 10 PRT datang ke Gedung DPR dan ditemui Muhaimin Iskandar dan Luluk Hamidah dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang telah menunjukkan sikap mendukung pengesahan RUU PPRT.
“Kami akan mengucapkan terima kasih sekaligus memohon tindak lanjut pernyataan PKB untuk menuntaskan proses legislasi RUU PPRT hingga menjadi hak inisiatif DPR,” lanjut Aida.
PRT akan rutin melakukan aksi Rabuan hingga RUU PPRT disahkan oleh DPR dan Pemerintah.
Hari ini, Serikat PRT dan para aktivis perempuan juga akan melanjutkan aksi Rabuan (11/1/23) di DPR berupa road show ke Ketua DPR dan pimpinan-pimpinan DPR lainnya dilanjutkan ke Fraksi-Fraksi. Aksi Rabuan akan terus dilakukan hingga RUU PPRT disahkan oleh DPR dan Pemerintah.
Mereka menegsakan, pengesahan RUU PPRT tidak bisa ditunda lagi dan jangan sampai di-carryover ke DPR periode yang akan datang.
“Tahun 2023 UU PPRT harus goal. Semoga PDIP tidak pedot oyot dari pendukung ideologisnya yaitu para Sarinah dan Marhaen,” tegas Aida.