JAKARTA – Seperti diketahui, masyarakat Indonesia secara luas sudah mulai menerima dosis vaksin Covid-19.
Vaksin sendiri disebut bisa membantu tubuh untuk membangun antibodi yang berguna untuk membuat tubuh siap.
Selain itu agar tubuh sudah mengenali jika menghadapi langsung virus SARS-CoV-2 sehingga gejala yang ditimbulkan akan lebih rendah dan lebih ringan.
Namun, banyak isu yang beredar di tengah masyarakat jikalau vaksin ini banyak memakan korban jiwa.
Ada juga yang mengatakan setelah divaksin tubuh menjadi sakit bahkan sampai bereaksi alergi dan kelumpuhan.
Nah, menurut Profesor (Prof). Dr. dr. Yuwono, M. Biomed, jika orang yang memiliki penyakit bawaan atau penyakit lain telah melakukan vaksin, maka vaksinnya tidak akan berguna, bahkan justru bisa menjadi berbahaya.
Loh, kok bisa? Berikut penjelasan lengkapnya, sebagaimana dilansir terkini.id dari Sripoku pada Minggu, 27 Juni 2021.
Prof. Yuwono berpendapat bahwa vaksin itu hanya untuk orang yang tidak punya penyakit.
Adapun hal itu ia sampaikan dalam sebuah tayangan di kanal YouTube Majelis Pecinta Quran dengan judul ‘TEGAS !! COVID 19 ?? AKAL – ILMU //#PART1// UST. PROF DR. dr. YUWONO M.BIOMED’.
“Vaksin itu hukumnya wajib, jadi bisa diwakilkan. Ini saya blak-blakan karena saya sudah diskusi dengan ketua tim yang ditunjuk presiden untuk masalah vaksin ini,” ujar Prof. Yuwono yang juga merupakan seorang ulama atau ustaz.
Diwakilkan dalam artian di sini adalah, yang memiliki penyakit tidak wajib untuk disuntik vaksin karena vaksin wajib hanya untuk orang yang tidak memiliki penyakit.
“Kesimpulan kami cuma satu, orang yang punya penyakit jangan divaksin. Titik,” sambungnya.
“Kenyataannya sekarang ini ditakut takuti, kamu ye pegawai ye kamu dak vaksin dak taat. Logikanya, misal orang punya penyakit darah tinggi, kencing manis, dan lain lain, vaksin itu tidak akan bekerja dengan baik di dalam tubuhnya,” katanya.
“Karena untuk memproses vaksin, dibutuhkan tubuh yang sehat tanpa penyakit. Cukup 40 sampai 67 persen saja yang divaksin, artinya 33 persen tidak divaksin.”
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, Prof Yuwono menjelaskan jika vaksin disuntikkan pada orang yang memiliki penyakit, maka itu berbahaya karena ujung-ujungnya bahkan bisa masuk ICU.
“Saya sudah sering mendapat laporan, orang yang punya penyakit terus suntik vaksin ujung-ujungnya masuk ICU. Ini karena kesalahan. Makanya ilmunya itu harus digali nian. Saya kan ahlinya, jangan cuma kata WHO.”
Tak hanya itu, Prof Yuwono juga menjelaskan bahwa ajal itu sudah diatur dalam Al-Qur’an, jangan terlalu disangkutpautkan dengan Covid-19.
“Meninggal karena Covid kalau menurut akal itu masuk akal. Kalau menurut hati, coba buka Al-Qur’an. Kalau sudah datang ajal, maka tidak bisa maju, tidak bisa mundur. Jadi, meninggal karena ajal. Buktinya ada yang meninggal dalam keadaan sehat,” pungkasnya. (Sargini)