JAKARTA – Fenomena badai sitokin atau cytokine storm menjadi perbincangan di masyarakat, badai sitokin adalah kondisi tubuh yang mengalami terlalu banyak peradangan atau inflamasi di seluruh tubuh.
Kondisi ini harus diwaspadai dan harus segera ditangani secara intensif. Gejala yang ditimbulkan badai sitokin termasuk demam tinggi, peradangan, kelelahan parah dan mual. Badai sitokin bisa menyebabkan kegagalan multi-organ dan menyebabkan kematian.
Badai sitokin dapat memiliki banyak gejala yang berbeda. Terkadang hanya gejala ringan seperti flu, hingga merusak organ paru-paru dan mengancam jiwa.
Kepada Tungkumenyala.com di Jakarta dilaporkan, para peneliti mempercayai ada beberapa makanan yang dapat membantu melawan badai sitokin pada pasien Covid-19.
- Yoghurt
Sebuah studi dari Monash University di Melbourne menunjukan bahwa kandungan probiotik dalam yoghurt mampu menghilangkan badai sitokin dan juga meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.
Yogurt umumnya mengandung bakteri asam laktat dan bifidobacteria yang baik untuk kesehatan usus. Para peneliti percaya bahwa molekul yang terisolasi ini dapat digunakan sebagai kandidat obat baru untuk kondisi inflamasi.
Mereka percaya bahwa molekul yang disekresikan dalam produk susu probiotik dapat mengurangi virulensi bakteri patogen manusia. Dengan mengkonsumsi salah satu dari 5 makanan tersebut diharap mampu mengatasi gejala badai sitokin pada pasien Covid-19.
- Kedelai
kacang kedelai kaya akan protein, serat, zat besi, kalsium, serta polifenol yang tinggi. Karena memiliki kandungan polifenol dan nutrisinya yang tinggi membuat kacang kedelai dapat membantu mengurangi peradangan pada pasien dengan Covid-19.
Selain itu kacang kedelai juga bisa diolah menjadi makanan apa saja serta dapat membantu pasien Covid-19 yang mengalami badai sitokin. Hal ini sesuai dengan penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecules pada tahun 2020.
- Apel
Buah Apel dianggap dapat mengurangi rasa lapar dan dipercaya dapat membantu mengatasi badai sitokin.
Apel memiliki kandungan polifenol cukup tinggi dan dipercaya mampu mengurangi peradangan, melancarkan pencernaan, menyehatkan kulit, serta mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Buah Apel mengandung 136 mg polifenol per 100 g.
- Cokelat hitam
Para peneliti dari Institute of Science of Food Production menyebutkan bahwa makanan yang kaya polifenol memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat membantu mengurangi peradangan pada pasien Covid-19.
Dalam hal ini, cokelat hitam atau bubuk kakao mengandung 3.448 mg polifenol per 100 g bubuk. Oleh sebab itu, dark chocolate juga termasuk makanan yang mengandung polifenol tinggi.
- Ikan teri
Ikan sarden, salmon dan makarel seringkali dianggap memiliki kandungan asam lemak omega 3 yang tinggi.
Namun siapa sangka, ikan teri juga memiliki kandungan omega 3 yang tak kalah baiknya.
Pada 50 gram ikan teri terdapat 1.060 mg asam lemak omega 3. Jumlah ini melebihi rekomendasi asupan omega 3 harian bagi orang dewasa.
Ikan dengan kandungan omega 3 dapat mengurangi inflamasi yang menyebabkan kondisi kesehatan lebih serius, seperti sindrom metabolik, penyakit jantung, diabetes, dan ginjal. (Sargini)