JAKARTA– Kasus COVID-19 yang melonjak drastis di Tanah Air telah merenggut banyak korban jiwa di sejumlah daerah. Namun hal itu rupanya tak berlaku bagi warga Baduy. Bagaimana tidak, sebab di sana, tak satupun warganya terpapar virus berbahaya tersebut.
Hal itu setidaknya turut dibenarkan Kepala Puskesmas Cisimeut, Kabupaten Lebak, Banten, Dr Maytri Nurmaningsih.
Menurut dia, warga Baduy memang sama sekali tidak ada yang positif COVID-19. Padahal wilayah mereka masuk dalam zona merah. Lantas, apa yang bikin warga Baduy terbebas dari COVID-19?
Publik pertama-tama tentu meragukan data yang dipaparkan Puskesmas Cisimeut. Mungkin saja karena tracking, serta pengetesan yang minim sampai akhirnya mereka tak terdeteksi kena COVID-19.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan fakta menyatakan, pendeteksian, rapid test massal, sampai sejumlah tes lainnya terus digalakkan di Baduy. Dan hasilnya memang mengejutkan, di mana tak ada warganya yang positif COVID-19.
“Betul sampai saat ini kita tidak menerima satu pun kasus covid di masyarakat Baduy. Ini berlaku sejak pandemi tahun 2020 sampai sekarang bulan Juni 2021. Satu pun tidak pernah teridentifikasi terpapar virus corona,” kata dia di program Rossi, dikutip pada Sabtu 3 Juli 2021.
Dr Maytri menjelaskan sejak Maret 2020, Kabupaten Lebak sudah melakukan PSBB, termasuk wilayah Cisimeut.
Ketika itu, langkah yang dilakukan jajarannya, mereka berkolaborasi dengan satgas covid lalu melakukan sosialisasi termasuk Baduy. Penjelasannya sederhana, yakni apa itu covid, PSBB, pencegahan COVID, termasuk penjelasan gejala kalau kena COVID-19.
“Khususnya masyarakat Baduy, penjelasannya harus detail, dan info yang sangat dasar sekali. Mereka tidak bisa disamakan dengan desa-desa lainnya. Dan sampai detik ini mereka sudah mengerti kok cara cuci tangan, pakai masker, dan sebagainya.”
Dia membantah kalau pengetesan dan screening di Baduy minim, sehingga bisa mengklaim warga di sana bebas Corona. Fakta menampilkan kalau jajaran kesehatan di sana gencar memasang poster sosialisasi, screening, rapid tes massal, dan sebagainya.
“Dan faktanya, memang mereka zero COVID sampai saat ini,” katanya.
Ramuan Ajaib Warga Baduy
Sementara itu, dokter dan juga influencer Tirta Mandira Hudhi turut membenarkan apa yang disampaikan Kepala Puskesmas Cisimeut. Dia memang mengaku telah lama mendengar kabar aneh soal warga Baduy yang bebas COVID.
Dari hasil analisa Dr Tirta, di kesempatan yang sama, disebutkan kalau figur ketua adat Baduy memiliki peran sentral dalam menyelamatkan warganya. Inilah salah satu ramuan ajaib mereka memerangi COVID.
“Kita perlu kita contoh warga yang sangat terikat kekeluargaannya, hubungan antar manusia, hubungan adat dan ketua adat. Mereka semua patuh, jika ketua adat bicara A, maka semua warga patuh. Maka itu mobilitas warga bisa dikontrol. Mereka juga dikenal selalu menjauhi perdebatan, bagi mereka yang penting jaga kesehatan,” katanya.
Ramuan ajaib berikutnya, sudah sejak lama mereka selalu meminum jahe-jahean hangat. Itu membantu mereka untuk menguatkan sistem imun mereka.
“Selanjutnya, mereka juga selalu menjauhi gaya hidup bermalas-malasan atau rebahan, inilah salah satu faktor risiko yang meningkatkan comorbid, dan faktor tidak sehat. Beda dengan warga ibu kota besar, kerja selalu pakai AC sentral, sering rebah-rebahan,” katanya.
Baginya, poin penting yang bisa dipelajari dari warga Baduy, ternyata justru orang yang patuh dan kompak dan kekuatan adat bisa terbebas dari penyakit. (Jumiyem)