Home RumahK3 PRT Juga Kudu Tahu Keselamatan Kerja

PRT Juga Kudu Tahu Keselamatan Kerja

by admin

Ada tujuh potensi bahaya yang harus dihadapi oleh PRT dalam bekerja, yakni bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomik, mekanik, topografi, dan psikologis. Namun banyak yang tak menyadarinya.

Reka Kajaksana

Jakarta – Menjaga keselamatan bekerja memang sangat dibutuhkan untuk semua profesi,  Melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman sebuah harapan ideal yang didambakan oleh setiap pekerja, tak terkecuali pekerja rumah tangga (PRT).

Akan tetapi, hingga kini masih banyak PRT yang belum bisa menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan prosedur karena minimnya tenaga pengawasan.

Berdasarkan catatan Organisasi Buruh Dunia (International Labour Organization, ILO) kurang lebih 337 juta pekerja di dunia mengalami kecelakaan kerja tiap tahunnya, dan 2.3 juta pekerja meninggal dunia akibat kecelakaan kerja.

Di Indonesia, data Jamsostek menyebutkan, ada setidaknya  103 ribu kasus kecelakaan kerja terjadi di
Indonesia setiap tahun.

Pemerintah memang sudah memiliki peraturan mengenai Keselamatan dan Keamanan Kerja alias K3. Akan tetapi peraturan itu masih belum menjangkau pekerja rumah tangga. Selain itu, dalam banyak hal pekerja rumah tangga yang berada
di ranah private sering sulit dijangkau.

Di samping tak ada peraturan yang bisa melindungi pekerja rumah tangga, pelatihan dan monetasi terkait K3 sangat jarang didapatkan oleh para calon pekerja rumah tangga.

Kondisi inilah yang memicu Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (JALA PRT) lewat program Sekolah PRT, menggelar pelatihan untuk membekali para pekerja tentang pelbagai pengetahuan tentang keselamatan di dunia kerja.

Didampingi Irfan Afandi, Nasional Project Manager ILO, puluhan PRT mengikuti training yang
diselenggarakan melalui zoom meeting, pada Rabu (24/11/2021).

Sebelum kelas dimulai, Lita Anggraini, Koordinator JALA PRT sempat menanyakan kepada peserta kelas, apa saja yang pernah dialami saat melakukan pekerjaan mereka. Beberapa diantaranya mengatakan pernah jatuh dari tangga, terkena setrika panas, kecipratan minyak panas, tersulut kompor yang menyala atau bahkan tersetrum.

“Coba apa aja risiko pekerjaan kawan-kawan?” tanya Lita.
“Kesetrum,” jawab salah seorang peserta.
“Jatuh dari tangga,” sahut peserta lain.

Pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan PRT memang bukan tanpa risiko. Dalam beberapa kondisi, PRT justru berpotensi lebih tinggi mengalami kecelakaan kerja, sebab, minimnya informasi terkait K3, dan banyak tenaga PRT yang memulai pekerjaan mereka bahkan sejak ia masih remaja.

Dalam kesempatan itu,  Irfan menjelaskan, bahwa pengetahuan terkait keselamatan kerja ini harus dimiliki setiap pekerja termasuk PRT. Sebab, pekerjaan yang ditekuni PRT juga memiliki risiko yang sama.  Bahkan PRT juga memiliki risiko psikologis akibat jam kerja yang panjang.

“Yang seringkali bahaya bagi pekerja rumah tangga ini bahaya psikologis yang sering ya, dibentak-bentak majikan, bikin kita stress kerjaannya panjang, gak pernah istirahat ketakutan, takut kalau ada majikan ini gak beres akan dimarahin, yang jelas juga kesendirian, karena memang, bahaya psikologis ini yang seringkali ditemui temen-temen,” terangnya.

Irfan menjelaskan, ada tujuh potensi bahaya yang harus dihadapi oleh PRT dalam bekerja. Bahaya fisik, kimia, biologi, ergonomik, mekanik, topografi, dan psikologis. Dalam kelas pelatihan itu, para pekerja juga diajak untuk memetakan resiko dan diajarkan bagaimana cara penanganan dengan tepat, agar terhindar dari risiko kecelakaan kerja, sehingga lebih aman saat bekerja.

Related Articles

Leave a Comment