JAKARTA – Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebutkan saat ini ada oknum yang sudah bersiaga untuk menyalahgunakan bantuan sosial (bansos).
“Sekarang ada yang lagi siaga loh ada yang siaga aku udah tahu,” kata Risma kepada pers di Kementerian Sosial, Rabu, (7/7)
Oknum tersebut kata Risma diketahui dari jejak elektroniknya.
“Dilihat dari data dianalisis dari elektronik aku sudah tau apa yang dilakukan oleh mereka,” kata dia.
Risma menyebut, dirinya akan mengawasi secara langsung penyaluran bantuan sosial berupa beras bagi penerima manfaat.
Namun demikian, Risma enggan memberikan keterangan lebih detail terkait bagaimana sistem pengawasan yang akan dilakukan oleh Kementerian Sosial.
“Caranya gimana, nah itu rahasia,” ujar dia.
Bukan tanpa alasan, Risma menyampaikan, kalau dirinya mengungkapkan bagaimana pengawasan yang akan dilakukan oleh Kementerian Sosial, maka banyak oknum yang siaga.
“Soalnya kalau saya umumkan nanti semua siaga,” kata dia.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, sebelumnya, Risma mengatakan, penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Program Keluarga Harapan (PKH) akan ditambah bantuan beras sebanyak 10 kilogram.
Risma menyebutkan, bantuan beras sebanyak 10 kilogram ini akan didistribusikan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Penerima BST Rp10 juta (penerima) dan penerima PKH Rp10 juta (penerima), itu akan terima tambahan beras 10 Kilogram,” kata Risma.
Risma menyebut, saat ini data penerima bantuan ini sedang diverifikasi.
Selanjutnya, pihaknya akan menyerahkan data-data tersebut kepada Bulog.
Risma berharap, bantuan 10 kilogram beras ini bisa didistribusikan secepat mungkin.
“Mudah-mudahan minggu ini sudah diserahkan ke Bulog,” ujarnya.
Lebih lanjut, Risma menyebutkan, pendistribusian bantuan beras ini diserahkan sepenuhnya kepada Bulog, karena sudah berada di seluruh Indonesia.
“Nanti Bulog yang akan menyalurkan, karena Bulog tersebar di seluruh Indonesia, jadi lebih mudah,” kata Risma.
“Kalau kami yang menyalurkan berat, karena harus tersentralisir ke Jakarta, tapi kalau Bulog tersebar di Indonesia tapi nanti kita akan diskusikan kembali,” Risma menambahkan. (Yuli Maheni)