JAKARTA- Program Guru Penggerak Kementerian Pendidikan dn Kebudayaan (Kemendikbud) diminati yang dibuktikan dengan banyaknya guru yang mengikuti seleksi program itu.
“Alhamdulillah, ternyata program Guru Penggerak sangat diminati. Dari sosialisasi yang telah kita laksanakan di tiga Provinsi, yakni Provinsi Gorontalo, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan, sampai dengan data per tanggal 20 Agustus 2020 tercatat sudah sekitar 1.108 guru yang telah mendaftar menjadi calon guru penggerak dan masih akan terus bertambah. Provinsi lain pasti juga akan banyak yang mendaftar,” ujar Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Santi Ambarrukmi, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Santi menambahkan untuk PGP angkatan kedua, sasarannya 56 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Jumlah guru yang akan direkrut sesuai kuota hanya 2.800 orang.
Jumlah itu sama dengan kuota angkatan pertama yang akan memasuki masa pendidikan selama sembilan bulan.
Program Guru Penggerak bertujuan meningkatkan kompetensi guru agar mampu menciptakan ekosistem yang berdaya dan berkomitmen dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar murid.
Peserta Guru Penggerak akan menjalani pendidikan selama sembilan bulan. Peserta Guru Penggerak, bukan hanya guru yang berstatus PNS, tetapi juga bisa dari guru non PNS baik dari sekolah negeri maupun swasta.
Program Guru Penggerak sudah dicanangkan sejak 3 Juli 2020. Untuk angkatan pertama sudah tersaring 2.800 guru dari 19.218 guru yang mendaftar.
Selain merekrut calon peserta program Guru Penggerak, Kemendikbud juga mendorong guru berpengalaman, kepala sekolah, pengawas sekolah, praktisi/ akademisi/ konsultan untuk mendaftarkan diri sebagai pengajar praktik (pendamping) program Guru Penggerak. Seleksi pengajar praktik (pendamping) akan dibuka tanggal 20 Oktober hingga 13 November 2020.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril Iwan menjelaskan fokus program Guru Penggerak ada pada peningkatan hasil belajar murid yang tidak terlepas dari upaya peningkatan kompetensi guru. Para pendidik diminta menciptakan ekosistem pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
Guru penggerak diharapkan mendorong pertumbuhan murid secara holistik dan menjadi pelatih atau mentor bagi guru lain, menularkan pengalaman terbaik, di sekolah maupun lingkungan.
“Kami menargetkan sampai tahun 2024 jumlah guru penggerak akan mencapai 405.900 guru,” kata Iwan.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, semua informasi terkait dengan seleksi calon peserta dan pengajar praktik (pendamping) program Guru Penggerak dapat diakses melalui laman sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak. (Sargini)