Ini adalah awal saya bekerja sebagai PRT (pekerja rumah tangga) secara part-time, tepat pada bulan Juni sebelum hari raya Idul Fitri tahun 2018 ini. Awalnya saya bekerja inpalan, di daerah Senayan City, Jakarta Selatan. Kebetulan saya menggantikan saudara saya yang hendak pulang kampung, dan tahun ini saya memutuskan untuk tidak berlebaran di kampung , karena saudara-saudara saya pada merayakan Lebaran di Jakarta.
Saya bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang, dari hari Senin sampai Sabtu. Di perjanjian awal saya kerja sebagai inpalan cuma 20 hari. Tetapi setelah hampir 20 hari tiba- tiba saudara saya memberi kabar kalau dia tidak balik lagi untuk bekerja. Bos saya sempat kecewa karena saudara saya bilangnya mendadak. Karena sang bos tidak mau pusing mencari PRT, akhirnya bos menawarkan pada saya untuk bekerja di tempatnya. Tentu saja saya tidak menolak untuk bekerja di tempatnya, dan mulai hari itu saya bekerja tetap, tidak inpal lagi.
Setelah saya bekerja selama tiga bulan, bos saya bilang kalau beliau mau pindah ke rumah yang lebih besar lagi, karena tempat tinggalnya sekarang ini cuma untuk sementara selama rumahnya di renovasi. Bos menawarkan saya untuk ikut ke rumah yang sudah direnovasi tersebut, tetapi kerjanya nginap. Saya menolak karena saya tidak mau kerja menginap, dengan alasan saya banyak kegiatan di luar pekerjaan saya sebagai PRT. Seminggu kemudian saya keluar dari kerjaan.
Kemudian saya mencoba menghubungi teman yang kebetulan masih anggota Serikat Pekerja Rumah Tangga (SPRT) Sapulidi untuk mencari informasi tentang pekerjaan. Alhamdulillah teman saya tersebut bilang kalau ada kerjaan di daerah Senopati. Dengan senang saya langsung bilang kalau saya mau kerjaan itu.
Pada hari Kamis tepatnya jam 12.00, saya melakukan interview di Senopati yang kebetulan di tempat ekspatriat dari Jordania. Walau pun bahasa Inggris saya tidak bagus, saya berusaha untuk negosiasi dengan calon bos. Setelah cukup panjang bernegosiasi dari soal jam kerja dan upah, akhirnya calon bos menyetujuinya. Hasil negosiasinya, saya bekerja seminggu dua kali, yakni hari Senin dan Kamis, dan durasi kerjanya cuma empat atau lima jam bekerja. Setelah calon bos menyetujui dan menerima saya bekerja, maka mulai saat itu juga saya langsung bekerja dari jam 13.00 sampai jam 17.00.
***
Ditulis oleh Cyah Fauziah
Anggota SPRT Sapulidi, Jakarta