Yuli Maheni, Pengurus SPRT Tunas Mulia Yogyakarta. Sudah berorganisasi selama 20 tahun sejak 1998, mulanya bergabung di Operata Kwarasan dan kemudian bersama-sama mendirikan SPRT Tunas Mulia tahun 2003. Sargini, salah satu reporter kami, berkesempatan mewawancara Yuli Maheni dan kemudian menuliskannya.
Mengorganisir diri, membentuk kelompok atau organisasi itu sudah ada sejak 1999 sampai sekarang. Mulai di tingkatan yang kecil di komunitas yang disebut operata (organisasi pekerja rumah tangga) sampai menjadi serikat. Mulai dari yang belum maupun yang sudah resmi tercatat di Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi.
Begitu pula yang dialami Yuli Maheni, yang selalu setia dengan pekerjaannya sebagai pekerja rumah tangga, juga setia di organisasi Serikat PRT Tunas Mulia DIY. Sebelum ada serikat Pekerja Rumah Tangga Tunas Mulia DIY, Yulimaheni (Wakil Ketua Serikat PRT Tunas Mulia) sudah berkelompok bersama teman-teman Pekerja Rumah Tangga di Perumahan Griya Arga Permai Kwarasan Yogyakarta. Ada pun kegiatan-kegiatan dalam kelompoknya itu dimulai dari pendekatan kegiatan keagamaan. Hal tersebut dimaksud untuk mengajak PRT bisa berkumpul. Mengingat bahwa untuk berkumpul bagi PRT sangat sulit karena terkendala ijin dari majikan.
Kemudian ada perkembangan kegiatan bersamaan dengan pengorganisasian PRT yang dilakukan oleh Rumpun Tjoet Njak Dien (RTND) Yogyakarta, pada tahun 1998. Tujuannya untuk membuat PRT berorgansiasi untuk memperjuangkan hak-haknya melalui adanya Peraturan Daerah DIY untuk Perlindungan PRT.
Tentu juga tidak mudah mengajak PRT, apalagi dengan terang-terangan mengatakan untuk hak-hak PRT. Karena umumnya majikan pasti tidak mengijinkan. Pada awal-awal pertemuan, materi yang diberikan berupa ketrampilan, seperti memasak, membuat kue dalam beberapa bulan pertama.
Setelah terjalin komunikasi, saling kepercayaan, dan pengurus PRT sudah mulai memahami situasi, maka sedikit demi sedikit mulai terjadi perubahan. Dalam satu bulan 4-6 kali pertemuan. Menginjak bulan berikutnya materi tentang Hak dan Kewajiban Pekerja Rumah Tangga dan Majikan. Tahap berikutnya tentang organisasi. Dari situ kelompok yang awalnya bernama Al-Ma’wah dan materinya tentang keagamaan, kemudian diubah menjadi Organisasi Pekerja Rumah Tangga (Operata) dengan materi tentang hak-hak PRT dan pentingnya PRT mengajak teman untuk berorganisasi di berbagai komunitas.
Setelah berkumpul, berorganisasi, Yuli Maheni dan beberapa kawan di Operata Kwarasan semakin menyadari bahwa sesama PRT mengalami masalah yang sama dalam situasi kerja dan tinggal mereka, Karena waktu tahun 1998 hampir semua PRT bekerja dan tinggal di rumah majikan. Sebelumnya kawan-kawan merasa sendiri tidak ada teman dan kemudian mulai bersuara untuk berani negosiasi ke majikan tentang upah, dan libur. Meskipun dipraktekkan sangat susah, namu bisa berhasil. Selain itu ternyata banyak kasus kekerasan yang sebelumnya kami tidak tahu, dengan berorganisasi kami jadi tahu dan saling bantu.
Kami berpikir dan sepakat bahwa harus meluas dan mengajak kawan-kawan PRT lain untuk bergabung. Supaya makin besar PRT berorganisasi, maka makin kuat.
Selanjutnya untuk penambahan anggota di Operata tersebut, Yuli Maheni dan anggota Operata yang lain melakukan perekrutan kepada PRT yang belum bergabung. Mulai dari wilayah tempat kerjanya sampai ke wilayah lain, diantaranya; Perumahan Jambusari (Sleman), Gunung Sempu (Bantul), Sidomoyo (Sleman), Sumberan (Sleman), Wirokerten (Bantul), Blunyah (Yogyakarta), Karang Anyar Asri (Yogyakarta) dan diwilayah Yogyakarta lainnya.
Dijelaskan lebih lanjut, dalam upaya mengajak PRT lain supaya bergabung, berbagai cara dilakukan, diantaranya: melalui pengajian-pengajian di masjid, tempat berbelanja sayuran, di telepon umum saat antri untuk menelepon, saat PRT momong anak majikan di depan rumah atau taman perumahan, disekolah-sekolah TK, TPA. Kesempatan itu oleh Yuli Maheni dan anggota lainnya dijadikan ajang untuk mengobrol, saling berkenalan dan memperkenalkan Operata serta kegiatan yang dilakukan, ini merupakan langkah awal pendekatan ke PRT serta ditempat dan suasana yang lain sekiranya bisa dijadikan media komunikasi-perkenalan dan pendekatan dengan harapan selanjutnya mau diajak gabung di Operata.
Membuat Buletin Suara Operata juga sebagai alat untuk mengajak PRT bergabung di Operata. Selain itu ada kegiatan bersama dengan harapan bisa menambah anggota baru yaitu diadakannya Forum Komunikasi (Forkom) untuk PRT ketempat-tempat wisata. Agenda itu diadakan 3 kali dalam satu tahun, ini juga sebagai media perekrutan anggota baru, dengan cara setiap anggota harus mengajak calon anggota baru. Biasanya PRT senang ketika diajak ketempat wisata tambah Yuli Maheni. Dari upaya-upaya yang dilakukan, beberapa wilayah itu kemudian membentuk Operata di wilayah tempat kerja PRT (dulu PRT tinggal dirumah Majikan).
Setelah ada beberapa Operata, antara Operata yang satu dengan Operata yang lain terus menjalin komunikasi, kerjasama dan belajar bersama. Ketika salah satu Operata ada jadwal kegiatan rutin dengan materi peningkatan skill maupun kritisnya, Operata yang lain ada perwakilan yang datang. Semacam kunjungan ke Operata-operata jelasnya. Kemudian supaya hubungan antar Operata itu ada ikatan, maka dibentuklah Jaringan Pekerja Rumah Tangga DIY pada tahun 2000. Dan tugas penambahan jumlah anggota menjadi tenggungjawab seluruh anggota dan pengurus Operata. Juga peningkatan materi-materi diskusi agar menjadi daya tarik bagi calon anggota baru maupun untuk merawat yang sudah jadi anggota. Dalam upaya penambahan anggota sampai tahun menjelang dideklarasikan sebagai Serikat mencapai kurang lebih 300 PRT.
Untuk membentuk Serikat PRT butuh proses. Karena bentuk serikat waktu itu belum dikenal oleh PRT. Tapi setelah melalui proses, pemahaman, pendampingan, pada awalnya sesuatu yang asing kemudian menjadi mengenal. Dan bahkan SPRT Tunas Mulia sangat dikenal di gerakan kawan-kawan di DIY. Dari situ kami bisa menyuarakan persoalan PRT di mana-mana.
Maka mari terus semangat untuk mengorganisir, mengajak kawan-kawan berorganisasi untuk perubahan. Kita masih sedikit dan marilah kita buat besar.
Rep: Sargini – SPRT Tunas Mulia DIY