JAKARTA – Ilmu kedokteran telah berkembang pesat dengan kecepatan yang eksponensial. Baik itu pengobatan penyakit sederhana atau penyakit kompleks seperti novel coronavirus.
Saat ini ilmu dan teknologi telah berhasil menawarkan anugerah penglihatan kepada seorang buta, membantunya melihat sekali lagi.
Dalam keajaiban teknologi, Jamal Furani yang berusia 78 tahun kehilangan penglihatannya sekitar 10 tahun yang lalu karena penyakit kornea. Namun, implan kornea baru membantu mengembalikan penglihatannya.
Dr Gilad Litvin, ilmuwan Israel dan Kepala Petugas Medis di CorNeat Vision, menempatkan KPro, jaringan nano sintetis yang tidak dapat terurai melalui pembedahan di bawah membran yang menutupi permukaan kelopak mata dan sklera.
Operasi tersebut dilakukan oleh Profesor Irit Bahar, Kepala Departemen Oftalmologi di Israel’s Rabin Medical Center.
Fasilitas ini juga bertanggung jawab untuk melakukan uji coba implan KPro pada manusia pertama pada 10 manusia dan menerima persetujuannya sekitar Juli tahun lalu.
Proses penanaman kornea buatan bisa dilakukan dalam waktu satu jam. Pertama, dokter membedah formasi selaput lendir yang menutupi bagian depan mata sekaligus melapisi bagian dalam kelopak mata – juga dikenal sebagai konjungtiva.
Dokter kemudian mengangkat epitel kornea untuk mengurangi keberadaan pembentukan membran prostetik retro.
Ini dilakukan dengan menandai bagian tengah kornea yang memungkinkan mereka memasang cap di permukaan untuk menunjukkan penempatan implan.
Implan kemudian dipasang di area terbuka bola mata yang kemudian dijahit. Kemudian, ahli bedah membuat sayatan untuk memasang implan sekaligus mengangkat kornea.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, sel mulai beregenerasi dalam beberapa minggu, dan implan secara permanen menjadi bagian dari mata pasien.
Litvin mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Setelah bertahun-tahun bekerja keras, melihat seorang rekan menanamkan CorNeat KPro dengan mudah dan menyaksikan seorang manusia mendapatkan kembali penglihatannya keesokan harinya sangat menggetarkan dan mengharukan secara emosional, ada banyak air mata di ruangan itu.”
Dia menambahkan, “Ini adalah tonggak yang sangat penting untuk CorNeat Vision. Ini adalah kunci dalam perjalanan kami untuk memungkinkan orang di seluruh dunia sepenuhnya menikmati potensi penglihatan mereka. Saya bersyukur dan merasa terhormat untuk bekerja dengan sekelompok orang luar biasa yang kerja keras, ketekunan dan kreativitas, membuat momen ini menjadi mungkin.” (Sargini)