JAKARTA— Beredar kabar bahwa sejumlah rumah sakit di daerah kolaps akibat melonjaknya angka kasus covid-19 harian. Informasi ini pun dibantah oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Bantahan ini disampaikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi sekaligus merespons laporan Koalisi Warga Lapor Covid-19 yang mencatat 265 orang meninggal dunia akibat Covid-19 ketika sedang menjalani isolasi mandiri di rumah, saat mencari fasilitas kesehatan, serta saat menunggu antrean Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit.
“Kalau fasilitas kesehatan kolaps, tidak ya,” kata Nadia kepasa pers, Senin 5 Juli 2021.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, Nadia mengatakan, sejauh ini Kemenkes telah menginstruksikan seluruh pemerintah daerah baik gubernur, wali kota dan bupati untuk menambah jumlah tempat tidur di setiap rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di daerah masing-masing.
Kemenkes meminta seluruh rumah sakit Covid-19 di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas ruang rawat bagi pasien terpapar virus corona, dengan cara melakukan alih fungsi alias konversi tempat tidur dalam rangka memperkuat antisipasi lonjakan kasus Covid-19 di tanah air.
“Artinya kita butuh ketegasan kepala daerah untuk meminta seluruh fasilitas pelayanan kesehatan swasta untuk membantu dalam kondisi seperti ini,” kata dia.
Untuk di Riau, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan sejak awal pihaknya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit agar tetap menyediakan dan tidak mengurangi ruang perawatan untuk pasien covid-19. Hal ini sudah diantisipasi mengingat segala kemungkinan akan terjadi, termasuk kemungkinan meningkatnya kasus haris positif corona di Riau.
“Kami sudah meminta kepada rumah sakit agar tidak kurangi jumlah ruangan untuk pasien covid-19, meskipun tran kasus menurun. Namun kami menyadari sewaktu – waktu bisa saja naik kembali. Oleh sebab itu kami meminta kepada setiap rumah sakit agar tidak mengurangi jumlah ruangan untuk penanganan covid-19,” tuturnya. (Jumiyem)