JAKARTA – Kalangan pengusaha sudah melempar sinyal kesulitan membayar tunjangan hari raya (THR). Kemungkinan THR bakal dibayar dengan cara mencicil seperti tahun kemarin. Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) DKI Jakarta Diana Dewi mengatakan bahwa akan lebih banyak perusahaan yang tidak mampu membayar THR.
“Sepertinya 60 persen pada umumnya alami keprihatinan. Saya khawatir banyak teman-teman yang THR kemarin masih nyicil, di 2021 ini belum bisa penuhi cicilannya kurang lebih perusahaan malah lebih banyak, 60 persen dari totally perusahaan yang ada,” katanya, Rabu, (31/3).
Diana mengakui bahwa ada peningkatan kegiatan operasional sekitar 10 persen-20 persen. Namun, kegiatan di 2021 baru berjalan satu kuartal, sehingga tidak bisa berharap banyak. Bahkan sebelum memasuki tahun 2021 masih banyak yang belum membayar kewajiban THR 2020.
“Perusahaan yang kena dampak pada 2020 itu bayar THR ke karyawan bahkan ada yang belum sama sekali bahkan dicicil. Sekarang menghadapi lagi bayar THR 2021,” jelas Diana.
Padahal, Pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan sudah mengingatkan bahwa perusahaan harus membayar kewajibannya sebelum pergantian tahun, jika tidak maka bisa terkena sanksi. Kenyataan di lapangan masih banyak pekerja yang tidak mendapatkan haknya.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, pengusaha di Jakarta seharusnya bisa mendapat perputaran yang besar dari dilarangnya mudik, karena banyak masyarakat yang tidak pergi ke daerah.
“Hanya sektor-sektor tertentu yang dapat keuntungan dari nggak pulangnya teman-teman, nggak mudik tapi perekonomian nggak sepenuhnya bangkit. Tentu konsumsi yang diharapkan banyak nggak seperti tahun seperti sebelum pandemi,” sebut Diana. (Lita Anggraini)