Home Sosial & Budaya Ekonomi RI Terbaik Kedua Under China!

Ekonomi RI Terbaik Kedua Under China!

by admin

JAKARTA- Di tengah krisis karena pandemi Covid-19, perekonomian Indonesia justru diproyeksikan mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan oleh International Monetary Fund (IMF).

Berdasarkan laporan terbaru IMF di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, IMF mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini terbaik kedua setelah China.

“Indonesia di antara kelompok G-20 pertumbuhan ekonominya masih terbaik kedua sesudah RRT (China),” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, seperti dikutip Selasa (24/11) lalu.

Sri Mulyani mengemukakan kondisi perekonomian global menghadapi tekanan luar biasa sepanjang 2020. Perekonomian seluruh negara, termasuk anggota G-20 pun mengalami kontraksi.

“Kita akan mencoba menjaga ekonomi Indonesia agar kita mampu mengatasi Covid-19 dan sekaligus memulihkan ekonomi menjadi ekonomi yang lebih kuat, sehat, dan mampu membangun fondasi yang lebih baik,” ujarnya.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo pun angkat bicara terkait hal ini.

“Di tengah tekanan pada perekonomian global, kita patut bersyukur dan terus merawat optimisme,” katanya.

Sebagai informasi, pada kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan -5,32%. Adapun pada kuartal ketiga, pertumbuhan ekonomi masuk ke dalam fase resesi karena mencatatkan -3,49%.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, China masih menjadi negara tujuan ekspor utama Indonesia. Pada Oktober 2020, peningkatan ekspor tertinggi RI ke China mencapai US$ 234,7 juta. Nilai inimeningkat 8,94% dibandingkan dengan September 2020.

Dengan peningkatan ekspor ini, maka total ekspor non migas RI ke China menjadi US$ 2,86 miliar. Meningkat dari September yang tercatat sebesar US$ 2,62 miliar.

“Peningkatan ekspor tertinggi ada ke China,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto secara virtual, Senin (16/11).

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), total ekspor RI ke China terdiri dari ekspor migas US$ 101,13 juta dan non migas US$ 2,86 juta.

Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, adapun 10 komoditas utama yang di ekspor RI ke China adalah:

1. Ferro Nikel US$ 474 juta

2. Minyak sawit dalam kemasan US$ 216,40 juta

3. Bahan kimia, soda atau sulfat US$ 168,57 juta

4. Biji tembaga dan konsentratnya US$ 148,22 juta

5. Baja, stainless dann barang setengah jadi US$ 146,60 juta

6. Lignit US$ 82,62 juta

7. Minyak sawit yang tidak dimurnikan US$ 80,722 juta

8. Batu bara US$ 71,04 juta

9. Sarang burung yang bisa dimakan US$ 54,94 juta

10. Minyak dan produk lainnya US$ 48,47 juta.

Negara lainnya yang juga mengalami peningkatan ekspor dari RI adalah Vietnam dengan nilai US$ 96,1 juta, Filipina US$ 83,3 juta. Kemudian ada juga Malaysia US$ 65,8 juta dan Spanyol senilai US$ 54,8 juta. (Lita Anggraeni)

Related Articles

Leave a Comment