Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Ist)
JAKARTA – Jangan menganggap enteng jika sudah pernah terinfeksi Covid-19. Seorang penyintas bisa terinfeksi lagi, malah kadarnya bisa lebih parah karena virusnya bisa menimbulkan efek yang lebih ganas.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, sejumlah kasus juga dilaporkan di berbagai negara bahwa penyintas bisa reinfeksi atau terinfeksi lagi. Sehingga, tidak benar jika sudah pernah terinfeksi lalu memiliki antibodi yang cukup dan tak akan tertular.
Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Persahabatan dr. Erlina Burhan menjelaskan, saat ini beberapa penyintas di Indonesia juga melaporkan hal serupa.
Kasus reinfeksi juga terjadi di sejumlah negara seperti di Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Menurutnya, ada dua faktor penyebab. Pertama, antibodi memang sudah menghilang dari tubuhnya. Sehingga setelah 3-12 bulan terinfeksi Covid-19, seseorang bisa kembali tertular.
“Mekanismenya belum diketahui secara pasti. Bisa jadi ini karena kadar virus yang sangat tinggi. Seseorang yang sudah sembuh itu punya antibodi dalam tubuhnya, maka akan picu kekebalan. Tapi sayang antibodi akan menghilang setelah 3-12 bulan. Makanya, ada reinfeksi setelah 3 bulan ada potensinya,” katanya dalam webinar.
Kedua, bisa jadi ada kadar virus yang lebih tinggi di dalam tubuh seseorang. Akibatnya, virusnya bisa lebih ganas atau sudah bermutasi.
“Ada virus lebih banyak atau virus yang lebih ganas. Bisa jadi yang sudah bermutasi. Makanya, tak bisa diatasi oleh antibodi,” katanya.
Sebelumnya, sejumlah kasus juga tercatat di beberapa negara. Misalnya di Singapura, dalam laman Straits Times, Kementerian Kesehatan (MOH) mendeteksi kasus pertama pasien infeksi ulang Covid-19 di Singapura.
Kementerian Kesehatan mengatakan pasien itu adalah pria berkewarganegaraan Bangladesh berusia 28 tahun. Pasien tersebut memegang izin kerja dan tinggal di sebuah asrama di 43 Tech Park Crescent. Dia telah dipastikan terinfeksi Covid-19 pada 12 April tahun lalu dan kemudian pulih, secara konsisten dites negatif untuk infeksi tersebut mulai Juni dan seterusnya.
Tetapi pada 25 Januari 2021, hasil tesnya kembali positif terinfeksi Covid-19, dan dia diisolasi. Sejumlah tes ulang yang dilakukan kemudian juga positif untuk virus tersebut.
Lalu pada April 2020 di Korea Selatan, dalam laman AsiaOne setidaknya ada 116 orang yang pada awalnya dinyatakan bersih dari virus Korona ternyata kambuh lagi. Mereka terbukti positif lagi setelah dites. (Yuli Maheni)