JAKARTA- Sebuah studi besar di Inggris menunjukkan hampir semua pasien yang sudah pulih memiliki antibodi yang tinggi. Kondisi ini disebut bisa melindungi mereka dari risiko reinfeksi, setidaknya selama enam bulan.
“Sebagian besar orang mempertahankan antibodi yang bisa dideteksi setidaknya selama enam bulan setelah terinfeksi virus Corona,” kata Naomi Allen, seorang profesor dan kepala ilmuwan di UK Biobank yang menjadi tempat studi dilakukan, dikutip dari Reuters, Rabu (3/2).
Hasil dari studi tersebut menunjukkan di antara peserta yang sudah pulih dari COVID-19, 99 persen dari mereka mempertahankan antibodi terhadap virus Corona selama tiga bulan.
Setelah enam bulan dalam penelitian ini, 88 persen dari mereka masih memiliki antibodi tersebut.
“Meskipun kami tidak bisa memastikan bagaimana ini berkaitan dengan kekebalan, hasilnya menunjukkan bahwa orang mungkin akan terlindungi dari infeksi berikutnya (reinfeksi) setidaknya selama enam bulan pasca infeksi alami,” jelasnya.
Allen juga mengatakan, temuan ini juga sesuai dengan hasil penelitian lain di Inggris dan Islandia.
Penelitian tersebut menemukan bahwa antibodi terhadap COVID-19 cenderung bertahan selama beberapa bulan pada orang-orang yang sudah sembuh.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, berdasarkan studi dari Inggris juga menemukan bahwa proporsi populasi Inggris dengan antibodi COVID-19 (seroprevalensi), naik dari 6,6 persen pada awal studi pada Mei-Juni 2020 menjadi 8,8 persen pada November-Desember 2020. (Sargini)