JAKARTA- BRI belum akan menjadikan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai syarat peminjaman kredit bagi UMKM untuk mempercepat penyerapan bantuan kredit permodalan.
“Kita tunda dulu syarat NIB. Belum diberlakukan saat ini,” tegas oleh Djoko Purwanto, Eksekutif Vice Presiden, Social Interpreneurship and Incubation Division, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk seusai penandatanganan MOU dengan Hipmikindo (Himpunan Pengusaha Mikrokecil dan Menengah Indonesia) di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Jumat (16/4)MOU Hipmikimdo dan BRI, Jakarta, Jumat (26/4).
Kepada Tungkumenyala dilaporkan, dalam penandatanganan MOU BRI dan Hipmikimdo yang dihadiri 34 DPD Hipmikimdo dari seluruh Indonesia secara zoom bertujuan untuk meningkatkan UMKM agar lebih berkembang terutama dimasa pandemi saat ini.
“Yang belum modern kita modernkan, yang belum digital kita digitalkan. Dan secara perlahan dapat go internasional,”
Ke depan menurutnya diharapkan bisa win win solution sehingga UMKM berkembang karena merupakan kekuatan ekonomi Indonesia.
Ia menyampaikan, BRI kali ini mendapatkan alokadi untuk menyakurkan KUR sampai Rp 100 triliun.
“Artinya pemerintah menyediakan subsidi. Bunga 12% hanya 6 persen, sisanya ditanggung pemerintah,” katanya.
Untuk itu BRI menyalurkan ke UMKM yang baik dan benar. BRI memiliki 28.000 marketing yang akan melayani UMKM seluruh Indonesia.
“Bahkan kalau tertarik UMKM bisa jadi agen bank dengan pembagian keuntungan fifty fifty,” ujarnya.
Ia meminta Hipmikindo sebagai organisasi untuk merekomendasikan dan memfasilitasi UMKM yang layak mendapat kredit pinjaman dari BRI.
“Kita berharap bisa jadi kolaborasi yang baik antara BRI dan Hipmikindo kedepan dalam membantu UMKM. Karena Hipmikimdo memperjuangkan aspirasi anggotanya. Intinya bagaimana caranya UMKM bisa naik kelas,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Umum Hipmikimdo, Laurensius Manurung mengapresiasi,perhatian khusus pada UMKM yang bergabung dalam Hipmikimdo dengan memberikan kredit, pelatihan dan bisa menjadi agen BRI.
“Hipmikimdo akan mempersiapkan digitalisasi pada UMKM yang menjadi anggota dan membuka pasar serta melakukan pelatihan- pelatihan sehingga UMKM yang terpuruk karena pandemi bisa bangkit kembali.
“Terima kasih pada Fasilitas BRI sehingga setiap anggota UMKM dapat berhubujgan dengna BRI,” tegasnya.
“Ini menjadi peluang bisnis bagi setiap anggota UMKM. Kita berharap MOU dapat diemplementasikan. Untuk itu akan dibuat kerjasama yang lebih detail dengan BRI,” Laurensius menegaskan. (Jumiyem)