Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto. (Ist)
JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan bahwa Program Diploma Empat (D4) atau Sarjana Terapan setara dengan Program Sarjana yang juga diselesaikan dalam waktu empat tahun.
“Program D4 setara dengan S1, perbedaannya terletak kalau D4 lebih banyak praktik sementara S1 lebih banyak teori,” ujar Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto dalam pembahasan Peningkatan Program Diploma Tiga Menjadi Sarjana Terapan yang dipantau di Jakarta, Selasa (16/1).
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, Program D4 juga lebih banyak mempelajari kemampuan nonteknis atau softskill dibandingkan kemampuan teknis atau hardskill.
Untuk itu, dia meminta perguruan tinggi dalam penyusunan kurikulumnya tidak menitikberatkan pada hardskill. Wikan menambahkan bahwa pendidikan vokasi erat dikaitkan dengan pendidikan yang melahirkan para “tukang”.
Meski tak menampik, Wikan menjelaskan bahwa “tukang” yang dimaksud adalah “tukang” yang memiliki kemampuan tingkat tinggi.
“Mereka ini yang nantinya akan menjadi inovator, “creator”, manajer lapangan dan lainnya,” terang dia.
Oleh karena itu, lanjut Wikan, juga diperlukan pembelajaran kemampuan nonteknis di kampus seperti kemampuan komunikasi, karena lulusan D4 merupakan calon pemimpin di masa depan.
Kemendikbud mendorong Program D3 di Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) ditingkatkan menjadi D4.
Pembentukan Program D4 tersebut dilakukan bersama dengan industri, UMKM, maupun pemda.
Ia menambahkan, Kemendikbud dalam waktu dekat juga akan melakukan sosialisasi mengenai Program D4 ke industri.
Tujuannya untuk mengenalkan Program D4 ke industri. Ia mengakui masih banyak industri yang belum mengenal Program D4. Ke depan, lanjut Wikan, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud akan fokus pada SMK-D2 fast track, D4, Program Magister Terapan, dan Doktor Terapan. (Sargini)