SURABAYA – Guru Besar Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair), Profesor Chaerul Anwar Nidom angkat bicara soal pernyataan bahwa virus Corona bukan dari laboratorium di China. Ia meyakini COVID-19 itu buatan, tak alami.
Menurut Prof Nidom, pandemi COVID-19 merupakan sebuah wabah yang didesain sedemikian rupa. Sebab, jika pandemi ini muncul secara alamiah, maka akan mudah diketahui asal-usulnya.
Ia juga mengatakan, membuat virus memang ada ilmunya.
“Kalau alami kan sebenarnya bisa dideteksi kan. Tapi yang tidak bisa dideteksi bagaimana ada orang jahat di sebuah laboratorium untuk kepentingan-kepentingan dan disebarkan. Nah, itu kan by design namanya. Jadi virus itu didesain,” ujar Nidom saat berbincang dengan pers, Rabu (10/2).
“Dan itu ada ilmunya, kemampuan itu ada bahwa virus itu bisa dibuat itu bisa,” imbuhnya.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, pernyataan itu ia sampaikan setelah WHO menyatakan bahwa virus Corona tak mungkin berasal dari laboratorium di China.
Hingga saat ini asal-usul COVID-19 belum diketahui.
Sebelumnya, tim pakar internasional yang menyelidiki asal-usul COVID-19 menolak anggapan bahwa virus Corona berasal dari laboratorium di China.
Peter Ben Embarek, Kepala Misi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sangat tidak mungkin virus itu adalah bocoran dari laboratorium di Kota Wuhan.
Dia mengatakan perlu penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi sumber virus. Penyelidikan sekarang bisa fokus di Asia Tenggara, kata seorang pakar kesehatan.
Tim WHO saat ini dalam tahap akhir misi investigasi mereka. Wuhan yang terletak di Provinsi Hubei adalah tempat virus COVID-19 pertama kali dideteksi pada 2019. Sejak itu, lebih dari 106 juta kasus dan 2,3 juta kematian telah dilaporkan di seluruh dunia. (Ardiansyah Mahari)