JAKARTA- Pandemi virus corona masih menyerang beberapa negara di dunia, enggak terkecuali di Indonesia. Untuk itu, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Di Indonesia, Covid-19 sudah menyentuh angka 1 juta kasus. Tentu saja hal ini meresahkan masyarakat, Kids.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, beberapa waktu lalu, ada kabar dari anak bangsa Indonesia. Yap, Bapak Riyanarto Sarno kini berhasil menciptakan alat pendeteksi Covid-19, dengan menggunakan bau keringat. Dia adalah Guru besar Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Lalu bagaimana cara kerja alat tersebut, ya? dan apa fungsinya?
Cara Kerjanya Alat tersebut menggunakan bau keringat ketiak yang dinamakan i-nose c-19. Alat tersebut akan mendeteksi bau keringat ketiak, lalu diproses menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk mengetahui apakah orang tersebut terpapar Covid-19 atau enggak.
ITS mengklaim, alat pendeteksi yang diciptakan tersebut merupakan pertama di dunia yang mendeteksi melalui bau keringat ketiak. Alat ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan alat pendeteksi yang sudah dipakai oleh Indonesia sejak awal pandemi.
Salah satu kelebihan yang dimiliki i-nose c-19 yaitu sampling dan proses berada dalam satu alat, dengan begitu hasil akan lebih cepat diproses untuk mengetahui hasilnya, Kids. Selain itu dalam i-nose c-19 juga dilengkapi fitur near-field communication (NFC) sehingga pengisian data akan lebih mudah dengan cara menempel pada alat.
Lalu dengan terkoneksi dengan ektp tersebut akan mudah pendataan. I-nose c-19 yang diciptakan oleh ITS merupakan hasil penelitian sejak empat tahun lalu, namun pada bulan maret 2020 difokuskan untuk mendeteksi Covid-19.
Saat ini sedang dilakukan uji klinis untuk mengetahui efektifitas i-nose c-19 untuk mendeteksi Covid-19, lo, Kids. Jika uji klinis sudah selesai dan mendapat izin edar, maka i-nose c-19 akan segera di komersalisasi untuk membantu mendeteksi Covid-19.
Versi UGM, sebelumnya ada juga, lo Universitas yang menciptakan alat pendeteksi Covid-19 dan sudah mendapat izin edar.
Yap, Universitas Gadjah Mada menciptakan alat pendeteksi Covid-19 yaitu GeNose. GeNose sudah mendapat izin edar dan akan dipakai oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) disejumlah stasiun dan terminal pada 5 Februari. (Sargini)