JAKARTA- Obrolan siang itu berawal saat saya akan menyampaikan informasi kepada pak Sis. Ia adalah salah satu penerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) dari pemerintah yang akan di salurkan melalui keanggotaan BPJS ketenagakerjaan
Pak Sis adalah seorang bapak berusia 65 tahun yang lahir di Wonogiri Jawa Tengah dan bertempat tinggal di Cikupa Tangerang Banten. Pak Sis bekerja serumah dengan Mbak Das sudah 20 tahun. Mereka bekerja dengan majikan yang sama. Hubungan mereka seperti saudara. Pak Sis bekerja sebagai pengemudi. Sedangkan Mbak Das sebagai PRT.
Pak Sis sangat gembira mendengar dirinya akan menerima BLT. Hal itu tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
JALA PRT selama ini mengkoordinir PRT yang tergabung di SPRT Sapulidi. Mbak Das adalah salah satu anggotanya. JALA PRT mengadvokasi supaya para PRT juga bisa menjadi nasabah BPJS Ketenagakerjaan untuk melindungi jika terjadi kecelakaan, jaminan hari tua dan juga ada jaminan kematian.
Saat Mbak Das mengajak untuk menjadi nasabah BPJS Ketenagakerjaan, Pak Sis tertarik untuk menjadi nasabahnya. Kegembiraan berikutnya adalah saat tahu jika nasabah yang berusia di atas 60 tahun iurannya dibayarkan oleh Yayasan Tjut nyak Dhien. Lita Anggraini, Koordinator JALA PRT adalah salah satu pendiri dari Tjut Nyak Dien.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, kebahagiaan bertambah lagi saat saya menginformasikan bahwa bagi yang iurannya dibayarkan oleh Yayasan Tjut Nyak Dhien akan menerima BLT dari pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan dan JALA PRT.
Tentu Pak Sis sangat bersyukur dan berterima kasih kepada JALA PRT yang sudah mengupayakan jalannya rejeki buat dirinya dan keluarga. Dana ini sangat berarti, karena saat ini istrinya yang sakit sedang menjalani berobat jalan.
Memang biaya berobat di tanggung BPJS Kesehatan. Namun untuk biaya transportasi tentu tidak sedikit. Karena sejak pandemi otomatis pendapatan Pak Sis hanya gaji pokok dan uang makan biasanya ada uang lemburan.
Tak hentinya pak Sis mengucapkan terima kasih kepada JALA PRT dan Mbak Lita Anggraeni atas usahanya. Karena berteman dengan anggota SPRT Sapulidi akhirnya ikut merasakan manfaat berorganisasi.
Pak Sis juga berpendapat seandainya ada organisasi seperti SPRT Sapulidi untuk pengemudi mungkin akan banyak yang terbantu. (Sayem)