JAKARTA – Momentum hari buruh se-dunia dimanfaatkan oleh Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani untuk mengunjungi para buruh pekerja migran Indonesia (PMI) di Shalter Tangerang, Banten.
Benny yang tampak mengenakan kemeja putih dengan rompi coklat bertuliskan BP2MI. Ia hadir bersama jajaran pejabat di lingkungan BP2MI.
“Saya datang ke Bandara Soekarno Hatta untuk melihat langsung kedatangan PMI dan juga menyaksikan langsung bagaimana Para Petugas lapangan BP2MI bekerja secara baik dalam memberikan pelayanan Kepulangan PMI ke Tanah Air,” kata Benny kepada Tribunnews, Jumat (1/5).
Kebetulan di hari ini, kata Benny, sekitar 717 PMI datang dari UEA, Brunai, Hongkong dan Aljajair.
“Senang tak terhingga bisa melihat Saudara-saudara kita tiba di negerinya sendiri yang mungkin sudah lama mereka rindukan untuk pulang dan bertemu dengan keluarga. Senang rasanya bisa menyapa, ngobrol dengan beberapa dari mereka,” tambahnya.
Setelah dari Bandara Soeta, Benny melanjutkan perjalanan untuk melihat Selter (Tempat penampungan PMI) bagi mereka yang tertahan dan belum bisa melanjutkan perjalanan ke daerah asalnya.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, saat kunjungannya itu, ia menyaksikan shalter yang kurang memadai serta kurang pantas dan tidak tertata baik.
Untuk itu, Benny perintahkan Kepala Unit BP2MI untuk segera melakukan pembenahan dan renovasi. Ia menargetkan dalam kurun waktu 3 bulan proses renovasi segera rampung.
Politisi Hanura ini pun menyempatkan untuk berbincang sekaligus mengucapkan selamat hari buruh bagi para PMI di shalter tersebut.
Benny pun memberikan penghormatan khusus kepada para PMI yang bertahan di shalter itu. Ia bahkan terlihat bersujud sebagai bentuk rasa hormat kepada para pekerja migran.
“Sebagai Kepala BP2MI, Saya juga meminta maaf kepada mereka jika selama ini BP2MI belum bisa memberikan pelayanan terbaik dan memuaskan,” ucap Benny.
Dalan kesempatan itu, Benny juga menyampaikan permohonan maaf jika selama ini ada perlakuan para petugas dari BP2MI yang kurang menyenangkan kepada para pekerja migran Indonesia. (Lita Anggraeni)