JAKARTA- Juru bicara (Jubir) Menteri Perhubungan (Menhub) Adita Irawati mengatakan sudah ada masyarakat yang mencuri start mudik. Hal itu mengakibatkan potensi penyebaran wabah Corona (COVID-19) akan semakin meluas.
“Mengapa dilarang mudik? tadi sudah disampaikan Pak Dirjen karena ini potensi untuk perluasan wabah ini memang luar biasa. Kita belum melakukan pelarangan sudah banyak istilahnya yang mencuri start untuk mudik,” Kata Adita dalam live jumpa pers, Jumat (27/3).
Adita menuturkan dirinya prihatin atas data para pemudik dari Jabodetabek menuju Kabupaten Sumedang yang sudah diterimanya. Data tersebut mengakibatkan peningkatan jumlah orang dalam pemantauan (ODP).
“Ini dari data yang kami terima cukup memprihatinkan ya, khususnya baru saja kami terima dari Kabupaten Sumedang itu ODP-nya meningkat karena mendapat limpahan orang yang mudik dari Jabodetabek,” tuturnya
Selain Kabupaten Sumedang, Adita juga mengungkapkan beberapa daerah lainnya seperti Jawa Tengah. Namun dia mengatakan jumlah ODP meningkat walaupun saat ini belum puncak mudik.
“Kemudian juga beberapa daerah di Jawa Tengah ini belum puncaknya,” ungkapnya.
Adita khawatir, apabila tidak segera dilakukan pelarangan mudik oleh Pemerintah, maka wabah akan semakin menyebar luas. Sehingga mengakibatkan bertambahnya zona merah di daerah-daerah lainnya.
“Kalau kemudian kita tidak melakukan sesuatu dari pemerintah dan melakukan pelarangan dan tentunya juga diikuti dengan regulasi dan law enforcement-nya ini kita khawatir kan wabah COVID ini akan makin luas dan menambah zona merah di daerah tujuan mudik,” pungkasnya.
Jangan Keluar Kota
Kepada Tungkumenyala,com dilaporkan, data per Kamis (26/3/2020), kasus positif Corona tercatat ada 893 orang, meninggal dunia 78 orang, dan yang sembuh 35 pasien. Fakta kasus Corona di RI membuat pemerintah pusat dan daerah kian tegas agar warga melakukan social distancing atau jaga jarak sosial, salah satunya menunda mudik.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganjurkan warganya tidak bepergian ke luar kota, termasuk pulang kampung. Anjuran ini untuk mencegah COVID-19 menyebar ke luar Jakarta.
“Kami justru menganjurkan masyarakat tidak bepergian sama sekali, termasuk pergi ke luar kota, apalagi pulang kampung,” kata Anies di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3).
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar juga sudah mengimbau masyarakatnya tidak melakukan mudik pada Lebaran nanti. Larangan mudik ini disampaikan untuk mengantisipasi penyebaran Corona terhadap orang terdekat.
Pemkot Makassar juga akan memantau para TKI yang akan masuk ke Makassar. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja Provinsi.
“Mengenai mudik, kami akan melakukan imbauan, belum keluar surat resminya supaya tidak usah mudik. Menunda dulu mudik,” kata Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb dalam video conference dengan wartawan, Kamis (26/3).
“Apalagi kita tahu kalau mudik itu yang ditemui orang tua di kampung. Kalau orang tua sudah agak tua, tentu rentan virus,” imbuhnya.
Pemerintah pusat, dalam hal ini Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, mendukung langkah pemerintah daerah yang mengimbau penundaan mudik massal. Tito mengatakan, dari hasil analisis Kemendagri, penundaan mudik massal bisa mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19) secara signifikan. (Lita Anggraeni)