Tri Sutanti, Pengurus Kongres Operata Yogyakarta (KOY). Sudah berorganisasi selama 3 tahun sejak 2014.
Sargini, salah satu reporter kami, berkesempatan mewawancara Tri Sutanti yang akrab dipanggil Tanti dan kemudian menuliskannya.
Sejak bergabung dengan organisasi PRT, Konggres Operata Yogyakarta, Tri Sutanti (34 Tahun) mengakui telah mengalami banyak perubahan yang berkaitan dengan pekerjaan dan juga pemaknaan dalam mengarungi kehidupan sebagai warga negara dan sebagai perempuan.
Dikatakan demikian karena dalam berorganisasi banyak kegiatan – kegiatan yang diikuti, yang belum pernah diikuti saat bekerja jadi PRT ketika belum ikut berorganisasi jelasnya. Kegiatan-kegiatan itu antara lain: adanya sekolah bersama teman-teman PRT, pertemuan – pertemuan rutin di komunitas PRT , materi yang disampaikan tentang pendidikan kritis: Hak Asasi Manusia, Hak Perempuan, Hak Kerja Layak, tentang Pengorganisasian, Advokasi, termasuk tentang bagaimana menanganoi kasus, negosiasi, Kerja layak PRT.
Oleh karena itu dia tidak pernah melewatkan pertemuan atau kegiatan baik di sekolah PRT maupun di komunitas PRT. Meskipun masih banyak PRT atau masyarakat berpendapat bahwa tidak ada gunanya Pekerja Rumah Tangga memiliki organisasi dan mendapatkan pendidikan tersebut di atas. Pernah juga mendengar dari orang lain bahwa yang terpenting mereka mengerjakan semua pekerjaan di rumah majikan dan mendapatkan upah. Namun semua itu tidak membuatnya terpengaruh. Tetap semangat dalam berorganisasi.
Perubahan lain yang dirasakan pada diri dan anggota KOY lainnya; lebih tahu Hak-hak PRT, adanya keberanian untuk bersuara/berbicara – menyampaikan pendapat didepan umum dan bernegosiasi dengan majikan. Mendapatkan hari libur mingguan, gaji yang layak sesuai dengan beban kerja, hak ikut berpartisipasi dalam organisasi.
Meski akhir-akhir ini mengalami kesulitan penambahan dan perawatan anggota, akan tetapi tidak mengendurkan/mengurangi semangat dalam menjaga organisasinya. Sebab sesulit apapun, organisasi PRT itu sangat penting jelasnya. Karena sebagai wadah /atau tempat untuk berbagi pengalaman suka & duka, menjalin kerjasama antar anggota untuk menyuarakan kepentingan atau persoalan serta memperjuangkan hak-hak PRT dan perlindungan pekerja Rumah Tangga tambahnya. Dan yang lebih penting adalah tempat penyadaran bagi anggotanya dalam hal ini PRT.
Rep: Sargini – SPRT Tunas Mulia DIY