JAKARTA – Penyakit jamur hitam menyerang ribuan pasien Corona dan penyintas COVID-19 di India. Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya pekan lalu menyebut ada 45.374 penyakit mukormikosis ‘jamur hitam’, 4.300 di antaranya meninggal dunia.
Pasalnya, infeksi mukormikosis bisa menyerang bagian hidung, mata, otak hingga kematian jaringan. Tak sedikit pasien ‘jamur hitam’ di India yang berakhir buta. Lonjakan mukormikosis ‘jamur hitam’ di India diyakini para ahli dipicu penggunaan obat-obatan COVID-19 secara berlebihan.
Hal serupa juga diungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi. Ia menyebut, salah satu obat COVID-19 seperti dexamethasone bisa menjadi pemicu infeksi mukormikosis ‘jamur hitam’ pada pasien COVID-19.
“Penggunaan obat kortisteroid seperti dexamethason dalam jangka panjang dan lama (bisa menjadi penyebabnya),” jelas dr Nadia saat dihubungi pers Selasa (27/7/2021).
Deksametason, obat anti-inflamasi digunakan pasien COVID-19 dengan catatan pengawasan dokter. Dokter yang kemudian akan mengarahkan kapan pasien COVID-19 dianjurkan berhenti mengonsumsi dan melanjutkan obat tersebut.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, Jauh sebelum ditemukan di India, infeksi mukormikosis juga pernah teridentifikasi di Indonesia. Hal ini diungkap dokter spesialis paru, Dr dr Anna Rozaliyani, MBiomed, SpP(K) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) jumlahnya tidak banyak, tetapi cukup mematikan.
“Sebetulnya di Indonesia juga pernah ada laporan kasus, tetapi memang kita temukan sebelum pandemi COVID-19. Jumlahnya tidak banyak mungkin setahun itu tidak sampai 50,” jelas dr Anna dalam konferensi pers, Juni lalu.
“Sekali kena penyakit ini, biasanya kalau terlambat, pasien sudah tidak tertolong,” lanjutnya. (Jumiyem)