tungkumenyala.com – Hidup sehat bisa dimulai dari lingkungan yang sehat. Ya, karena lingkungan atau rumah yang sehat sangat mempengaruhi kesehatan orang yang tinggal di dalamnya. Ada banyak bibit penyakit yang menyebar dengan mudah di lingkungan kotor dan tidak sehat.
Sayangnya, masih banyak orang yang belum menyadari bahwa menjaga lingkungan yang sehat akan berpengaruh pada kondisi kesehatannya. Dan, mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat menjadi tanggung jawab bersama.
Ciri lingkungan sehat tidak hanya ditentukan oleh tampilan fisik dan fasilitas pendukung yang tersedia, kesadaran warganya menjadi aspek penting dalam menjaga lingkungan tetap sehat dan nyaman untuk ditinggali.
Perlu kesadaran bersama untuk menjaga kebersihan lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan, memilah sampah, atau melakukan kerja bakti dengan sukarela.
Jadi nggak ada salahnya, jika kamu berani speak up mengenai dampak pencemaran lingkungan dan tinggal di lingkungan yang tidak sehat.
Nah buat kamu yang belum tahu ciri-ciri lingkungan sehat dan bagaimana cara mewujudkannya, simak penjelasan selengkapnya di sini.
1. Lingkungan Terlihat Rapi dan Bersih
Lingkungan yang kumuh di mana benda-benda diletakkan dengan sembarangan, sampah bertebaran di mana-mana, dan hewan peliharaan berkeliaran dengan bebas akan membuat orang tidak nyaman untuk tinggal di dalamnya.
Agar lingkungan terlihat rapi dan bersih, Anda tidak bisa melakukannya sendiri. Dibutuhkan kerjasama antara semua warga sekitar untuk membuat lingkungan lebih rapi dan tertata.
Adakan kerja bakti setiap beberapa waktu sekali. Kerja bakti sangat bermanfaat untuk membuat lingkungan jadi bersih dan rapi. Lingkungan yang terlihat rapi dan bersih tidak hanya sedap dipandang mata, tetapi juga membuat Anda dan warga lainnya nyaman tinggal di situ. Yang pasti, kebersihan lingkungan turut menjamin kesehatan warga yang tinggal di dalamnya.
Jadi nggak ada salahnya, jika kamu berani speak up mengenai dampak pencemaran lingkungan dan tinggal di lingkungan yang tidak sehat.
2. Udara Bersih dan Segar
Kamu mungkin pernah merasakan bedanya udara di desa yang masih bersih dan segar berbeda dengan udara di lingkungan yang padat. Di desa, kita bisa merasakan udara yang segar, melewati hidung hingga ke organ pernapasan lainnya.
Tak hanya itu saja, udara yang bersih dan segar bisa dilihat dari warnanya. Bila kita melihat udara di dekat jalan perkotaan yang banyak dilalui kendaraan bermotor, warna udara tersebut adalah hitam atau keabu-abuan. Itu menandakan bahwa udaranya kotor. Sementara udara yang bersih tidak akan berwarna atau berbau apapun.
Untuk membuat kualitas udara di sekitar jadi lebih baik, mulailah menanam pohon-pohon untuk memproduksi oksigen secara alami dan menyerap karbon dioksida. Di rumah, kita bisa menggunakan air purifier untuk membersihkan udara dari polusi.
3. Tersedia tempat pembuangan dan pemilahan sampah
Ciri lain dari lingkungan sehat adalah ketersediaan tempat pembuangan sampah. Jadi, ketika hendak membuang sampah kita tidak perlu kerepotan mencari tempat sampah atau menyimpan sampah tersebut di dalam tas sampai Anda menemukan tempat sampah.
Ketersediaan tempat sampah juga membantu mereka yang terbiasa membuang sampah sembarangan jadi lebih bertanggung jawab membuang sampah pada tempatnya.
Jika ingin mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat, kita harus membiasakan diri melakukan pengelompokan sampah berdasarkan jenisnya. Pisahkan sampah yang bisa terurai dengan yang tidak terurai. Misalnya, sampah bekas makanan, dedaunan, dan kertas dikategorikan sebagai sampah organik. Sementara sampah plastik dikelompokkan dalam sampah anorganik.
Pemilahan sampah dilakukan agar sampah sehari-hari bisa didaur ulang atau dikelola. Pengelolaan sampah berguna untuk mencegah terjadinya polusi atau pencemaran akibat sampah yang terbengkalai.
4. Banyak Tanaman Hijau
Tidak sulit untuk mewujudkan sebuah lingkungan bersih dan sehat. Kita hanya perlu memperbanyak tanaman hijau di sekitar agar suasana lebih asri dan rindang. Tanaman hijau dapat melepaskan oksigen dan menyerap karbon dioksida. Inilah salah satu alasan bahwa tanaman hijau bisa membuat kualitas udara jadi lebih baik.
Untuk menanam tanaman hijau, kita bisa menanam bibit-bibitnya terlebih dahulu. Pohon-pohon besar bisa ditanam di pinggir jalan agar memberikan kesan teduh dan sejuk. Sementara itu, tanaman hijau yang berada di dalam pot bisa diletakkan di pekarangan rumah agar suasana jadi lebih asri. Tanaman-tanaman tersebut harus dirawat dengan baik, seperti memberi pupuk dan menyiram tanaman secara teratur.
5. Air Bersih dan Jernih
Penilaian sehat atau tidaknya sebuah lingkungan juga bisa dilihat dari kualitas airnya. Air pasti digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-hari. Jika airnya bersih, tentu kita bisa melakukan berbagai aktivitas tanpa khawatir terserang penyakit yang dibawa oleh bakteri dari air tersebut.
Jika kamu mendapati airnya kotor dan keruh, maka lingkungan tersebut masih kurang sehat. Diharapkan bagi masyarakat dan perusahaan air mencari solusi untuk masalah ini, seperti tidak membuang sampah di sumber air (sungai atau danau) dan memasang filter penjernih air.
6. Terdapat Fasilitas Pengelolaan Sampah
Ciri lain dari lingkungan yang bersih dan sehat bisa dilihat dari tersedianya fasilitas pengelolaan atau daur ulang sampah. Sebagaimana yang sudah disampaikan sebelumnya, sampah yang terbengkalai dan menumpuk di tempat pembuangan akhir bisa menyebabkan pencemaran lingkungan. Bukan hanya manusia saja yang merasakan dampak pencemaran sampah, makhluk hidup di sekitarnya pun turut terkena dampaknya.
Agar sampah tidak menumpuk di pembuangan akhir atau bermuara di laut, setiap lingkungan wajib memiliki fasilitas pengelolaan sampah. Sampah organik bisa diolah kembali menjadi pupuk tanaman. Sementara sampah anorganik dapat digunakan kembali menjadi barang-barang yang bermanfaat atau diolah menjadi biji plastik yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk membuat wadah plastik baru.
7. Sarana Kakus yang Baik
Bukan hanya di pedesaan saja, di lingkungan perkotaan khususnya yang berada di pinggiran masih banyak sarana kakus yang belum terlengkapi dengan baik. Padahal, apabila tidak tersedia kakus yang baik, limbah yang dihasilkan manusia juga berpotensi mencemari lingkungan.
Lingkungan bersih dan sehat harus menyediakan sarana kakus yang baik. Tak hanya sekadar membuat kakus dan septic tank untuk menampung limbah manusia, tapi juga membuat saluran air yang bersih dan lancar agar pengguna kakus bisa membersihkan tubuh dengan baik setelah buang air.
Sayangnya, pembuatan kakus yang baik terkadang membutuhkan biaya yang mahal sehingga banyak warga – khususnya di pedesaan – yang lebih memilih untuk buang air di sungai. Untuk menyikapi masalah ini diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat setempat. Penggalangan dana antar masyarakat dan bantuan dari pemerintah bisa dilaksanakan untuk membuat kakus yang nyaman dan memenuhi standar kesehatan.
8. Saluran Air Lancar
Satu lagi ciri lingkungan yang sehat, yakni yang saluran airnya lancar – baik itu saluran air bersih maupun saluran pembuangan air. Setiap hari manusia membutuhkan air bersih untuk beraktivitas, mulai dari mandi, memasak, sampai dengan mencuci. Saluran air yang lancar akan membantu kita mendapatkan suplai air yang cukup untuk membersihkan diri dan lingkungan sekitar.
Saluran pembuangan air yang mampet bisa menyebabkan air menggenang. Genangan air dapat memicu pertumbuhan nyamuk dan berpotensi menyebabkan demam berdarah. Selain itu, ketika saluran pembuangan air mampet, sisa-sisa air kotor tidak dapat keluar ke pembuangan. Alhasil, genangan air kotor akan menyebabkan bau tak sedap yang dapat mencemari udara yang kita hirup sehari-hari.
9. Pengelolaan Limbah Dilakukan dengan Baik
Bukan cuma pabrik yang harus memperhatikan pengelolaan limbah, rumah tangga pun juga harus memikirkan pengelolaan limbah dengan baik. Setiap rumah pasti menghasilkan limbah. Oleh karena itu, di poin sebelumnya disebutkan bahwa pembangunan kakus sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Pada dasarnya, setiap rumah tangga wajib memiliki septic tank sendiri untuk menampung limbah yang dihasilkan tubuh manusia. Kalau limbah lain (selain feses), bisa ditampung dalam tempat sampah atau dipisahkan sesuai jenisnya.
Pabrik-pabrik penghasil limbah harus turut memperhatikan pembuangan limbahnya. Jangan sampai limbahnya mengotori udara, air, dan lingkungan di sekitarnya.
10. Hewan Peliharaan Tidak Dibiarkan Berkeliaran
Memelihara hewan boleh-boleh saja asal sebagai pemilik kita turut bertanggung jawab dalam merawat dan menjaga agar hewan tersebut tidak mencemari lingkungan sekitar. Sebagai contoh, ketika kita memelihara ayam, hindari kebiasaan melepas ayam di sembarang tempat – terutama di fasilitas umum. Ayam tersebut dapat membuang kotorannya sembarangan dan mencemari kebersihan lingkungan.
Hal ini juga berlaku untuk semua jenis hewan peliharaan lain. Jaga hewan peliharaan agar tidak mencemari kebersihan lingkungan. Jika suatu waktu hewan peliharaan Anda mengotori lingkungan di sekitar, maka kita sebagai pemiliknya harus bertanggung jawab membersihkan kotorannya agar tidak merugikan orang lain.
.