Home RumahK3 Sudah Masuk RI, Jamur Hitam dari India Ancam Pecinta Tanaman Hias

Sudah Masuk RI, Jamur Hitam dari India Ancam Pecinta Tanaman Hias

by admin

JAKARTA — Selain harus mewaspadai penyebaran virus corona Covid-19, kini masyarakat juga diminta hati-hati terhadap ancaman penyakit jamur hitam asal India.

Penyakit yang tak kalah mematikan dari Covid-19 ini disebut-sebut sudah masuk Indonesia, bahkan sebelum pandemi Covid-19.

Mantan Anggota Tim Nasional Pemantau Mutu Pelayanan Medis Vasektomi-Tubektomi 1982-1988, Husni Thamrin meminta masyarakat mulai mewasapai bahaya penyakit jamur hitam tersebut.

Sebab, menurut dia, penyakit itu dapat menjadi ancaman baru bagi masyarakat, yang saat ini tengah menjalani pekerjaan dari rumah atau Work From Home (WFH), akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

“Dari awal Pandemi banyak masyarakat mulai mengisi waktu luangnya dengan menanam tanaman hias. Jamur hitam dari India ini dapat menular melalui antara lain pupuk kandang, tanah, sampah dan sampah daun dll,” kata Thamrin kepada wartawan, Jakarta, Minggu (25/7/2021).

Karena itu, Thamrin meminta masyarakat juga berhati-hati dengan gejala yang umum dialami penderita jamur hitam, diantaranya adalah bercak hitam pada kulit terutama di wajah.

“Jamur tersebut bisa menyerang organ paru-paru, ginjal, hati dan lebih fatal jika sampaj menyerang otak. Dan 50% penderita jamur hitam ini berakhir dengan kematian,” Thamrin mengingatkan.

Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, untuk diketahui, jamur bernama ilmiah mucormycosis tersebut tercatat sudah membunuh 4.200 orang di India dan biasanya menyerang pasien setelah sembuh dari Covid-19.

Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan, dr Anna mengungkapkan, penyakit jamur hitam muncul melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan.

Dia mengatakan, jamur hitam sudah masuk Indonesia dan beberapa kasusnya dilaporkan sudah muncul sejak sebelum pandemi Covid-19, dengan angka kematian yang terbilang tinggi.

Dikutip dari kompas.com, dr Anna menegaskan pentingnya masyarakat mengetahui gejala jamur hitam dan cara ampuh mengatasinya.

Mengenal Jamur Hitam India

Jamur hitam penyakit yang cepat menyerang tubuh. Ketika seseorang terkena penyakit itu, biasanya beberapa organ tubuhnya dihilangkan untuk menghentikan penyebaran bakteri ke otak.

Dokter bedah menghilangkan mata, hidung, dan rahang pasien untuk mencegah penybearan penyakit itu ke otak.

Disebutkan bahwa jamur hitam atau mukormikosis merupakan infeksi jamur sistemik akibat golongan Mucormycetes seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella berthollletiaie, Apophysomycess spp, dan Lichteimia.

Tingkat kematian akibat jamur tersebut, menurut kantor berita AFP, mencapai di atas 50 persen.

Penyakit jamur hitam muncul melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk seperti daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan.

“Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi angka kematian dan kesakitannya tinggi,” kata Anna dalam konferensi pers bertajuk “Black Fungi pada Pasien Covid-19: Apa yang Perlu Kita Waspadai?” pada Kamis (3/6/2021).

Menurut dr Anna, penyakit tersebut terbilang langka.

Gejala jamur hitam

Orang yang terkena jamur hitam memiliki gejala berbeda tergantung bagian tubuh yang terinfeksi. Berikut gejala umum jamur hitam:

1. Mukormikosis rinoserebral

Jamur hitam menginfeksi rongga sinus lalu menyebar hingga ke otak. Biasanya hal itu dialami oleh pasien diabetes yang tak terkontrol, atau pasien transplantasi ginjal.

Gejalanya adalah:

– Wajah bengkak pada satu sisi

– Sakit kepala

– Hidung tersumat

– Demam

– Kelainan berwarna hitam (black eschar)pada hidung atau mulut bagian atas

2. Mukormikosis hitam paru

Pasien kanker biasanya mengalami jamur hitam paru. Gejala umumnya adalah:

– Demam disertai batuk

– Nyeri dada

– Sesak napas

– Biasanya gejala itu tidak membaik dengan pengobatan standar

3. Mukormikosis gastrointestinal

Jamur ini menyerang saluran cerna dan sering dialami oleh anak, terutama bayi prematur yang mendapat antibiotik sistemik, stereoid, pembedahan dan lain sebagainya.

Gejala umumnya adalah:

– Sakit perut

– Mual

– Muntah

– Pendarahan gastrointestinal

4. Mukormikosis kulit

Mukomirkosis kulit adalah infeksi pada luka kulit, misalnya setelah operasi, luka bakar dan lain-lain.

Gejala umumnya adalah:

– lecet atau bisul

– Area yang terinfeksi menghitam

– Nyeri

– Hangat

– Kemerahan berlebihan

– Bengkak di sekitar luka

5. Mukormikosis diseminata

Mukormikosis diseminata merupakan infeksi yang menyebar melalui aliran darah. Infeksi ini bisa menyebar ke organ lain, termasuk otak, limpa, jantung, dan lainnya.

Jamur hitam di aliran darah ini terjadi pada penderita penyakit berat, dan sulit mengetahui gejala khususnya.

Penyakit ini bisa menyebabkan koma dan perubahan status mental.

Cara mencegah jamur hitam

Adapun cara mencegah tertular jamur hitam, baik bagi pasien Covid-19 maupun masyarakat umum.

1. Bagi pasien Covid-19

Pertama adalah tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 harus meningkatkan kewaspadaan klinis dan ketelitian sebagai langkah awal diagnosis.

Pecegahan kedua adalah menghindari atau tidak terlalu banyak mengonsumsi obat yang bisa menurunkan imunitas, termasuk korikosteroid, anti-interleukin (misalnya tocilizumab) dan lain sebagainya.

Menurut dr Anna, ketika imunuitas tubuh turun akibat mengonsumsi obat-obatan itu, riskio terkena jamur hitam meningkat.

Pasien Covid-19 harus bisa mengendalikan kadar gula darah atau status diabetesnya.

Selanjutnya menjaga kebersihan fasilitas di rumah sakit, mulai dari peralatan medis, sistem air, dan filtirasi.

Hal ini menjadi penting untuk mencegah infeksi jamur hitam pada pasien Covid-19 atau pasca-Covid-19.

“Waspadai pula pertumbuhan jamur pada dinding ruangan yang disebbakan kebocoran,” kata dr Anna.

2. Untuk masyarakat umum

Masyarakat umum juga berpotensi terinfeksi jamur hitam atau mukormikosis.

Ada pun bentuk pencegahannya adalah terkait dengan faktor lingkungan. Hindari area banyak debu, seperti di lokasi konstruksi bangunan, penggalian dan sejenisnya. Kalau sulit menghindari lokasi itu, pakailah masker khusus (respirator N95).

Sebab, elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk seperti daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan, bisa masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, cedera atau goresan kulit. Bahkan elemen kecil jamur itu bisa saja tertelan tanpa kita sadari.

Jika Anda terluka, segera bersihkan karena khawatir terkena tanah atau debu.

Hindari mengonsumsi obat tanpa resep karena ada beberapa obat yang justeru bisa menurunkan sistem imun tubuh sehingga berisiko terinfeksi mukomikosis. (Yuli Maheni)

Related Articles

Leave a Comment