JAKARTA- Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto menghimbau kepada masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat ditengah pandemi Covid-19 saat ini.
Kepada Tungkumenyala.com dilaporkan, Tim gabungan TNI, Polri, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengawasi ketat penerapan prokes di 55 RT zona merah di DIY.
“Prokes penggunaan masker menjadi faktor utama khususnya di hulu. 55 RT yang ada di wilayah DIY ini masih status juga menjadi perhatian kita, (zona) merah. Akan kita intervensi untuk menerapkan prokes secara ketat yaitu penggunaan masker,” ujar Hadi Tjahjanto usai bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Yogyakarta pada Sabtu 17 Juli 2021.
Ia mengatakan intervensi langsung terhadap 55 RT yang berada di zona merah adalah salah satu upaya untuk menekan laju penularan Corona, serta sebagai strategi untuk mengejar herd immunity di DIY.
Kemudian, kata dia, capaian vaksinasi harian yang 140 ribu per hari akan kita tingkatkan. Ia menyebut dalam waktu dekat, TNI, Polri dengan koordinasi Kementerian Kesehatan akan melaksanakan vaksinasi sebanyak 500 ribu per hari. “Untuk tahap berikutnya akan ditambah, dalam rangka mengejar herd immunity,” katanya.
Hadi mengatakan bahwa strategi untuk menekan angka peningkatan harian kasus positif dan kematian di DIY ada dua strategi. Pertama strategi defensif yang lebih banyak penguatan penerapan prokes di lapangan ditambah dengan vaksinasi.
“Strategi ofensif adalah dengan meningkatkan tracing, testing, dan treatment. Isoman, akan diberikan paket obat gratis, paket satu, dua, dan tiga dengan berdasarkan status OTG dan gejala ringan,” kata Hadi.
Pada kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa di DIY masih ada satu daerah yang penggunaan maskernya sangat rendah. Menurutnya, rata-rata di DIY kepatuhan menggunakan masker mencapai 94 persen.
“Kepatuhan memakai masker di beberapa wilayah mencapai 94 persen. Namun masih ada satu wilayah 80 persen. Salah satu kunci bisa dicegah adalah penerapan protokol kesehatan,” ujar Listyo. (Surtinah)